Jakarta (ANTARA News) - Obligasi negara ritel (ORI) termasuk obligasi negara yang akan dibeli kembali oleh pemerintah secara cash (cash buyback) dalam lelang buyback Jumat (4/4). "Lelang buy back dilakukan dalam rangka stabilisasi pasar. Ketika harga sedang jatuh kita beli, sehingga harganya diharapkan naik lagi," kata Dirjen Pengelolaan Utang Depkeu, Rahmat Waluyanto, di Jakarta, Jumat. Ia menyebutkan, dalam lelang buyback, pemerintah tidak mengumumkan target yang akan dibeli kembali, karena hal itu akan tergantung pada minat pasar sehingga tidak bisa dipaksakan. "Jadi nanti kita lihat sejauh mana pasar akan merespon lelang buyback ini," katanya. Mengenai sumber dana untuk pembelian kembali secara cash itu, Rahmat menjelaskan, akan diambil dari APBN. "Jumlahnya rahasia, tapi yang jelas buyback akan dilihat oleh pasar sebagai satu sinyal bahwa pemerintah memiliki komitmen untuk menjaga kepercayaan investor dalam menjaga stabilitas pasar," katanya. Dalam lelang buyback hari ini terdapat 34 nomor seri obligasi negara yang dapat ditawarkan pemiliknya untuk dibeli kembali oleh pemerintah, termasuk empat nomor seri ORI, yakni dari ORI001 yang jatuh tempo 9 Agustus 2009 hingga ORI004 yang jatuh tempo 12 Maret 2012. Seri lainnya adalah VR0014 (25 Agustus 2008), FR0041 (15 November 2008), ZC0001 (20 November 2008), VR0015 (25 Desember 2008), FR0002 (15 Juni 2009), VR0016 (25 Jul 2009), ZC0002 (20 Feb 2009), ZC0004 (20 Feb 2010), FR0010 (15 Mar 2010), FR0011 (15 Mar 2010), FR0012 (15 Mar 2010), FR0013 (15 Sep 2010), FR0014 (15 Nov 2010), FR0021 (15 Des 2010), FR0015 (15 Feb 2011), VR0017 (25 Jun 2011) dan FR0016 (15 Agustus 2011). Seri lainnya FR0022 (15 Sep 2011), FR0025 (15 Oct 2011), FR0017 (15 Jan 2012), FR0018 (15 Jul 2012), VR0018 (25 Oct 2012), ZC0003 (20 Feb 2013), FR0023 (15 Des 2012), ZC0005 (15 Mar 2013), FR0033 (15 Mar 2013), FR0019 (15 Jun 2013), FR0049 (15 Sep 2013) dan FR0020 yang jatuh tempo 15 Des 2013. (*)

Copyright © ANTARA 2008