Surabaya (ANTARA News) - Pasangan Khofifah Indar Parawansa-Mudjiono memastikan maju pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jawa Timur setelah mengantongi dukungan dari 12 partai politik yang tergabung dalam Koalisi Jatim Bangkit. Kepastian majunya Khofifah sebagai calon gubernur dan Mudjiono selaku calon wakil gubernur ditegaskan melalui soft launching di Hotel Majapahit, Surabaya, Minggu, yang dihadiri kedua calon dan pimpinan wilayah ke-12 parpol pengusung. Ke-12 parpol pengusung adalah Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB), Partai Bintang Reformasi (PBR), Partai Nasional Banteng Kemerdekaan (PNBK), Partai Merdeka, Partai Damai Sejahtera (PDS). Selanjutnya Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia (PPNUI), Partai Buruh Sosial Demokrat (PBSD), Partai Sarikat Indonesia (PSI), dan Partai Pelopor (PP), dan PNI Marhaen. Dalam soft launching tersebut seluruh ketua wilayah Jawa Timur partai pengusung hadir, kecuali Partai Pelopor yang diwakili sekretarisnya Christophorus Kleden bersama Kowil Jatim DPP PP Bambang Suroso. Dengan dukungan ke-12 parpol tersebut, pasangan Khofifah-Mudjiono yang memakai singkatan "KAJI" tersebut setidaknya mengantongi 16,22 persen suara yang akan digunakan untuk mengambil tiket mengikuti Pilkada. Satu-persatu para ketua wilayah tersebut menyebutkan bahwa mereka telah menerima rekomendasi dari masing-masing DPP untuk mendukung dan mensukseskan pasangan Khofifah-Mudjono. "Sesuai instruksi Dewan Pimpinan Nasional, kami siap mengajukan pasangan Khofifah-Mudjiono," kata Ketua DPW Partai Merdeka Jatim Siti Rohani. Ketua DPD PKPI Jatim Agung mengaku telah ditelepon Ketua Umum DPN PKPI Meutia Hatta Swasono untuk menyukseskan pasangan tersebut. Ketua DPW PPP Jatim Farid Al Fauzi menyatakan bahwa sejak dua tahun lalu PPP sudah mempersiapkan diri menghadapi Pilkada dan dengan mengusung Khofifah sebagai cagub, pihaknya optimistis akan menang. Alasannya, antara lain, dari survei diketahui sebanyak 70 persen masyarakat Jatim mengidentifikasikan diri sebagai NU. "Di dalam NU yang massanya paling besar adalah Muslimat NU," katanya. Khofifah adalah Ketua Umum PP Muslimat NU. Kedua, di Jawa Timur jumlah pemilih perempuan sekitar 54 persen. Karena Khofifah satu-satunya cagub perempuan, kata Farid, tentu itu peluang besar. "Dengan komposisi ini akan mudah mengajak perempuan memilih perempuan," katanya. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008