Singapura (ANTARA News) - Harga minyak dunia terus menguat mencapai 107 dolar AS per barel di perdagangan Asia Senin, didorong oleh melemahnya kurs dolar AS, ketatnya pasokan energi dan berita-berita negatif tentang ekonomi AS, kata dealer. Dalam perdagangan pagi, kontrak minyak utama New York untuk light sweet bagi pengiriman Mei meningkat 52 sen menjadi 106,75 dolar per barel. Harga minyak melonjak 2,40 dolar mendekati 106,23 dolar per barel di bursa komoditas New York Mercantile Exchange (NYMEX), Jumat. Minyak mentah Laut Utara Brent untuk pengiriman Mei naik 25 sen menjadi 105,15 dolar per barel, setelah ditetapkan pada kisaran 104,90 dolar pada Jumat lalu di London. Kontrak tersebut naik hampir 2,38 dolar pada penutupan. Melemahnya lagi mata uang dolar terhadap euro pada Jumat lalu setelah adanya pemberitaan bahwa terjadi pengurangan 80.000 tenaga kerja AS pada Maret, pengurangan terbesar dalam tenaga kerja pada lima tahun, menurut laporan pemerintah. Melemahnya mata uang AS telah mendorong permintaan untuk pembayaran minyak mentah dengan dolar karena hal itu menjadikan lebih murah bagi para pembeli asing. Pada Senin pagi euro diperdagangkan pada kisaran 1,5699 dolar, turun dari 1,5736 dolar di New York pada penutupan Jumat lalu. Beberapa pedagang mengkhawatirkan bahwa pertumbuhan ekonomi AS yang melemah dapat mendorong melemahnya permintaan energi, sehubungan Amerika Serikat merupakan negara konsumen energi terbesar dunia. Bahkan beberapa ekonom mengatakan bahwa Amerika Serikat telah memasuki suatu masa resesi, demikian laporan AFP. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008