Jakarta (ANTARA News) - Perburuan saham secara selektif oleh pelaku pasar mengangkat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, ditutup naik 0,43 persen. IHSG ditutup menguat 9,712 poin untuk berada di posisi 2.286,797, sedangkan indeks LQ45 juga bergerak positif dengan menambah 1,556 poin (0,32 persen) ke level 487,418. Analis Riset PT Sinarmas Sekuritas, Alfiansyah, kepada ANTARA News mengatakan kenaikan indeks lebih disebabkan perburuan selektif pelaku pasar terhadap saham-saham yang memiliki prospek bagus pada tahun ini. "Memang perdagangan hari ini (Senin) sedikit `mix` (naik-turun), karena para pelaku pasar berdagang secara selektif untuk memilih saham yang masih memiliki prospek," katanya. Alfian juga mengungkapkan bahwa kondisi pasar yang sudah "oversold" (jenuh jual) telah mendorong indeks untuk kembali naik. Menurut Alfian, beberapa saham dari sektor tambang dan perkebunan masih memiliki prospek pada tahun mendatang, selain kenaikan harga komoditas juga komitmen perluasan lahan, untuk sektor perkebunan, juga mendorong harga sahamnya. Beberapa saham sektor tambang batubara terangkat oleh harga komoditas batubara yang naik, diantaranya saham Bumi Resources yang naik Rp275 menjadi Rp5.700, Tambang Batubara Bukit Asam terangkat Rp100 ke posisi Rp9.300 dan Indo Tambangraya menguat Rp3.400 ke harga Rp22.400. Sedangkan Tambang Timah yang naik Rp700 ke posisi Rp28.200, lanjut Alfian, selain kenaikan harga timah juga rencana perseroan yang memindahkan gudang untuk ekspor ke Indonesia. "Pemindahan gudang ini akan terkoordinasinya ekspor timah Indonesia," jelasnya. Sedangkan sektor perkebunan juga menguat, seperti Bakrie Plantations naik Rp40 menjadi Rp1.410, London Sumatera terangkat Rp450 ke level Rp8.200 dan Astra Agro menguat Rp1.800 menjadi Rp23.000. Sedangkan untuk beberapa saham yang sensitif suku bunga masih turun akibat kekhawatiran tingginya inflasi yang dapat menekan suku bunga kembali naik kembali. Saham yang sensitif suku bunga diantaranya Astra Internasional yang turun Rp300 ke posisi Rp19.200, Bank BCA melemah Rp325 ke level Rp2.900, Bank BII turun Rp5 ke harga Rp450, dan Bank Mandiri terkoreksi Rp50 ke Rp2.975. Transaksi selektif ini membuat pergerakan saham agak berjalan seimbang, dimana yang naik sebanyak 80, yang turun 90, 60 stagnan dan 228 tidak aktif diperdagangkan. Volume perdagangan mencapai 2,053 miliar saham dengan nilai Rp4,223 triliun dari 54.865 kali transaksi.(*)

Pewarta:
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008