Angka tersebut tercatat lebih baik dibandingkan dengan angka pada Selasa Sore yang sebesar 126 dengan konsentrasi PM2,5 45,5 ug/m3.
Kualitas udara di wilayah sekitar Kedutaan Amerika Serikat (AS) di Jakarta Selatan tercatat paling tidak baik di antara wilayah lain di DKI Jakarta, yaitu pada angka 122 dengan konsentrasi parameter PM2.5 sebesar 44 ug/m3.
Wilayah berikutnya yang mencatatkan kualitas udara tidak baik kedua di Jakarta adalah wilayah Rawamangun, Jakarta Timur, dengan catatan angka sebesar 110 dan konsentrasi PM2.5 39,1 ug/m3.
Selanjutnya, wilayah di Mangga Dua Selatan, yang terus bertahan di peringkat ketiga sebagai wilayah dengan kualitas tidak baik di DKI, mencatat angka AQI sebesar 107, sementara konsentrasi PM 2,5 di wilayah itu adalah 38,1 ug/m3.
Sedangkan wilayah di Pejaten Barat, Jakarta Selatan, kualitas udaranya juga masih tergolong tidak sehat bagi kelompok sensitif dengan indeks 103 dan konsentrasi PM2,5 sebesar 36,3 ug/m3.
Sementara itu, kualitas udara di wilayah Pegadungan, Jakarta Barat, tidak seperti biasanya kualitas udara di sana termasuk kategori sedang dengan indeks kualitas udara pada angka 99 dan PM2,5 sebesar 34,8 ug/m3.
Sementara wilayah di sekitar Kedutaan AS, Jakarta Pusat, mencatatkan angka AQI US 65 dengan konsentrasi PM2,5 19 ug/m3.
Sedangkan wilayah Kemayoran, Jakarta Pusat mencatatkan kualitas udara paling baik di antara wilayah lain, dengan angka AQI US sebesar 68 dan konsentrasi PM2,5 sebesar 20 ug/m3.
Baca juga: Kualitas udara Jakarta Rabu pagi masih tidak sehat
Baca juga: Kualitas udara Jakarta Rabu siang masih tidak sehat
Baca juga: Sudin LH Jaktim tanggapi Rawamangun polusi udara tertinggi
Pewarta: Katriana
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019