Makassar (ANTARA News) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Makassar tahun 2008 ini menganggarkan dana Rp3,8 miliar untuk pengadaan obat di 38 Puskesmas dan puskesmas pembantu (pustu) pada periode 2008. Anggaran obat ini naik dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp3,5 miliar karena kebutuhan yang meningkat terutama untuk melayani keluarga tidak mampu," kata dr Naisyah Tun Asikin, Kepala Dinkes Kota Makassar, Senin. Kenaikan itu juga dipengaruhi oleh kenaikan harga obat generik sekitar 20 persen karena naiknya harga bahan baku obat. Akibat kenaikan harga obat tersebut, Menkes juga menyesuaikan harga obat generik yang dijual di pasaran. Menyinggung stok obat yang dikuasai Puskesmas dan Pustu yang tersebar di 14 kecamatan di kota ini, ia mengatakan, pihaknya masih memil8iki stok tahun 2007 yang cukup untuk memenuhi kenutuhan masyarakat. "Karena itu tidak perlu khawatir masyarakat Makassar akan kehabisan obat generik apalagi pengadaan obat untuk 2008 sudah dimulai lagi," katanya. Obat generik yang laris di Puskesmas atau Pustu umumnya adalah jenis penurun panas, penanggulangan diare, demam berdarah dan penanggulangan penyakit menular seperti tuberkulosis (Tb). Namun khusus pengadaan obat Tb tersebut, mendapat bantuan pendanaan dari Global Fund, salah satu lembaga donor dunia yang peduli terhadap penanggulangan penyakit menular. (*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008