Jakarta (ANTARA News) - Operator telepon seluler berbasis CDMA PT Mobile 8 Tbk dengan layanan Fren mengklaim jumlah trafik percakapan akan meningkat hingga di atas sekitar 20 persen, pasca peluncuran tarif baru Rp9 per detik ke sesama pelanggan (on net). "Selain percakapan meningkat, jumlah pelanggan juga diharapkan akan melonjak dari saat ini sekitar tiga juta nomor," kata Direktur Penjualan dan Pemasaran Mobile-8, Susanto Susilo, di Jakarta, Rabu. Ia menjelaskan, optimisme peningkatan lalu lintas percakapan mengacu pada promosi penurunan tarif yang dilakukan pada pertengahan 2007 saat meluncurkan tarif Rp700 per menit ke operator lain (off net). "Ketika itu, trafik melonjak sekitar 10 persen, dan diharapkan saat ini dengan tarif yang lebih kompetitif trafiknya setidaknya naik mencapai 20 persen," kata Susanto. Meski tidak menyebutkan jumlah trafik komunikasi yang telah dicapai saat ini, Susanto mengklaim tarif baru Rp9 per detik ke sesama pelanggan Fren sangat kompetitif dibanding operator lain, karena berlaku hanya menit pertama dan setelah itu tarif komunikasi menjadi gratis. "Tarif masa promosi ini, berlaku sepanjang waktu percakapan, tidak ada pembatasan penggunaan saat jam sibuk atau tidak," kata Susanto. Ia menjelaskan, program tersebut berlaku bagi pelanggan Fren di seluruh cakupan area, yaitu seluruh kota di Pulau Jawa, Medan, Palembang, Makassar, Banjarmasin dan Bali. Dengan layanan ini perusahaan juga mengharapkan selama tahun 2008 terjadi peningkatan jumlah pelanggan Fren sekitar 1,5 juta-2,5 juta nomor, dari akhir tahun 2007 yang telah mencapai 3 juta nomor. Sementara itu, Director & Chief Corporate Affairs Mobile-8 Merza Fachys, mengatakan, pada 2008 perusahaan menganggarkan dana belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar 140-170 juta dolar AS, di mana 90 persen di antaranya digunakan untuk pengembangan infrastruktur. "Tahun 2008 akan dibangun sekitar 1.000 unit menara radio pemancar (BTS), dari BTS yang ada saat ini sekitar 1.000 unit BTS, untuk meningkatkan cakupan area layanan," kata Merza. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008