Jakarta (ANTARA) - Pertunjukan wayang orang dalam Karavan Budaya Indonesia di Jerman akan ditampilkan dalam dua bahasa yakni Jawa dan Jerman.

"Untuk wayang orang, akan ditampilkan dalam dua bahasa Jawa dan Jerman. Dalangnya sendiri langsung menggunakan bahasa Jerman," ujar Pendiri Paramarta Karya Budaya, dr Prasti Pomarius, dalam taklimat media di Jakarta, Kamis.

Tujuan diselenggarakannya wayang orang dalam dua bahasa, kata Prasti, agar penonton fokus menonton, dan tidak terganggu teks yang menghalangi pertunjukan.

Untuk persiapannya sudah dilakukan sejak 2018, sedangkan konsepnya pada 2016. Bahkan pada tahun lalu, kata Prasti, pihaknya mengundang sebanyak 25 warga Jerman untuk melihat langsung pertunjukan wayang orang.

Hal itu dilakukan agar bisa memberi masukan apa saja, untuk pertunjukan wayang orang di Jerman nantinya.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bekerja sama dengan Yayasan Paramarta Karya Budaya dan Konsulat Jenderal Republik Indonesla di Hamburg akan melaksanakan program Karavan Budaya dan Pertunjukan Wayang Orang di beberapa kota di Jerman pada bulan Agustus hingga September 2019. "Kami berharap masyarakat Jerman menyukai pertunjukan wayang orang ini," kata dia.

Program ini tersebut merupakan rangkalan kegiatan seni budaya yang bersifat interaktif, yang berkeliling ke berbagai kota di Jerman yang dimulal di Hamburg pada tanggal 20-21 Agustus 2019 kemudian, berlanjut di Gottingen (22 Agustus 2019), Rotenberg (23-24 Agustus 2019), Hannover (25 Agustus 2019), Bremen (28-29 Agustus 2019), Kiel (30 Agustus 2019) dan kembali lagi ke Hamburg (31 Agustus 2019).

Sedangkan pertunjukan wayang orang lakon Kresna Duta yang berdurasi selama 90 menit akan diselenggarakan di tiga gedung pertunjukan yang terletak di tiga kota berbeda di Jerman yaitu Neue Flora di Hamburg pada tanggal 2 September 2019, Altes Magazin di Hannover (4
September 2019) dan Metropol di Bremen (7 September 2019).

Sementara, Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya Kemendikbud Nadjamuddin Ramly mengatakan program tersebut terselenggara atas inisiasi diaspora Indonesia di Jerman.

"Banyak komunitas asli Jerman, yang tidak sabar menunggu pertunjukan seni budaya Indonesia ini. Memang mereka memiliki sejarah panjang akan seni budaya dan sangat menghargai seni budaya itu sendiri," kata Najamuddin.*

Baca juga: Kemendikbud gelar program Karavan Budaya di Jerman

Baca juga: Indonesia tampilkan tari Legong Kraton di Malam Budaya Baden Jerman

Pewarta: Indriani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019