Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Belanda, Maxim Verhagen, dijadwalkan melakukan lawatan ke Indonesia pada 13 sampai 17 Januari ini untuk meningkatkan kerjasama kedua negara di berbagai bidang di masa mendatang.

Menurut keterangan resmi dari Departemen Luar Negeri di Jakarta, Sabtu, salah satu agenda Menlu Belanda di Indonesia adalah melakukan pertemuan dwipihak dengan Menteri Luar Negeri Indonesia Hassan Wirajuda.

Pertemuan bilateral tersebut akan membahas berbagai isu domestik, dwipihakdan kawasan antara lain mengenai kerjasama pembangunan dan kerjasama hukum, Perubahan Iklim, perkembangan ASEAN dan Uni Eropa serta berbagai isu internasional, termasuk perkembangan di Timur Tengah.

Indonesia dan Belanda selangkah lagi menuju pembentukan kemitraan strategis melalui rencana penandatanganan Perjanjian Kemitraan Strategis oleh Menlu Hassan dan Verhagen di Jakarta pada 14 Januari 2009.

Penandatanganan tersebut merupakan tahap akhir dari proses pembahasan rancangan Perjanjian Kemitraan Strategis, yang nantinya akan ditandatangani oleh Presiden RI dan Perdana Menteri Belanda.

Penandatanganan perjanjian itu akan membuka peluang yang lebih luas bagi upaya pengembangan dan peningkatan kerjasama antara Indonesia dan Belanda karena perjanjian itu dirancang untuk menjadi payung dan rujukan dasar dari kesepakatan/kerjasama antara Indonesia dan Belanda.

Selama berada di Indonesia, Menlu Belanda juga diagendakan melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan bertemu dengan Menteri Hukum dan HAM Andi Matalatta, serta akan melakukan kunjungan ke Yogyakarta pada 15 Januari 2009.

Di Yogyakarta, selain bertemu dengan Gubernur D.I Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X, Menlu Verhagen akan meninjau SDN 1 dan 4 di Kalikebo, Klaten yang telah direnovasi oleh Departemen Luar Negeri yang rusak berat akibat bencana gempa bumi yang melanda Jawa Tengah dan Yogyakarta pada Mei 2006.

Dalam kesempatan tersebut, Menlu Hassan akan menyumbangkan computer, printer dan paket buku pelajaran.

Dalam beberapa tahun terakhir, hubungan bilateral Indonesia dan Belanda di bidang politik mengalami peningkatan. Di bidang politik, membaiknya hubungan kedua negara antara lain terlihat dari kehadiran Menlu Bernard Bot pada peringatan HUT Proklamasi RI pada 17 Agustus 2005 yang sekaligus menyampaikan penerimaan secara moral dan politik terhadap kemerdekaan RI 17 Agustus 1945.

Perkembangan kerjasama di bidang ekonomi juga mengalami peningkatan sebagaimana yang terlihat dalam periode Januari?September 2008, dimana volume perdagangan kedua negara mencapai 3,31 miliar dolar AS, meningkat 52,5 persen dibandingkan pada periode yang sama 2007 sebesar 2,17 miliar dolar AS.

Belanda merupakan negara investor ke-10 terbesar di Indonesia pada 2007 dengan nilai investasi mencapai nilai 147,2 juta dolar AS di 27 proyek.

Pada 2007, Indonesia merupakan salah satu negara prioritas dari kerjasama pembangunan Belanda dengan nilai kerjasama sebesar 316,16 juta dolar AS. Selain itu, Pemerintah Belanda juga memberikan bantuan kemanusiaan dan pembangunan untuk beberapa daerah di Indonesia yang mengalami musibah bencana alam seperti bantuan kemanusiaan sebesar 20 juta dolar AS untuk Aceh dan Nias, serta komitmen (janji) sebesar 141 juta euro untuk proses rekonstruksi.

Sedangkan pada bencana gempa bumi Yogyakarta, Belanda mengucurkan bantuan dana rekonstruksi sebesar 2,5 juta dolar AS, pembangunan kembali 10 sekolah di Klaten dan Bantul sebesar 500 ribu euro serta bantuan sebesar 1 juta euro untuk para korban banjir di Jakarta

Pemerintah Belanda telah memberikan bantuan untuk Pendidikan Dasar sebesar 20 juta dolar AS yang disalurkan melalui Bank Dunia. Bantuan tersebut akan diberikan untuk menyebarluaskan informasi program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) kepada masyarakat dan memonitor pelaksanaan program tersebut.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009