Surabaya (ANTARA News) - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya telah menyiapkan lapangan ujicoba robot yang dibangun dengan dana sekitar Rp50 juta di lantai 3 Gedung Student Community Center (SCC) milik perguruan tinggi itu. "Lapangan ujicoba yang dikerjakan selama dua mingguan itu memang disiapkan untuk menghadapi Kontes Robot Indonesia (KRI) dan Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) yang sudah makin dekat," kata salah satu pembimbing tim robot KRI-KRCI ITS, Rudi Dikairono, di Surabaya, Kamis. Didampingi rekannya Ahmad Zaini, ia mengatakan lapangan ujicoba itu saat ini sudah mulai digunakan para tim robot dari ITS untuk melakukan simulasi lomba. "Simulasi itu penting untuk mengukur atau mengetahui sejauh mana kemampuan robot-robot yang telah kami buat untuk kesiapan bertarung," katanya. Menurut dia, ada tiga jenis lapangan ujicoba yang disiapkan yakni lapangan untuk KRI seluas 1.450 x 1.300 cm2, lapangan untuk KRCI divisi Expert 300 x 612 cm2 dan lapangan untuk KRCI divisi Senior luas 248 x 248 cm2. "Ketiga lapangan dirancang semirip mungkin atau disesuaikan dengan standar lapangan lomba yang sebenarnya. Untuk pembuatannya, kami telah mengalokasikan dana Rp50 juta," katanya. Senada dengan itu, ketua I panitia KRI-KRCI Regional IV, Ir Wiratno Argo Asmoro MSc, mengatakan tim ITS diwakili tim Robot Koumori untuk KRI. "Untuk KRCI divisi Senior Berkaki diwakili tim al-Fajry, KRCI divisi Senior Beroda oleh tim az-wad, sedangkan untuk KRCI divisi Expert Single diwakili tim TnT dan Expert Swarm diwakili tim Twin_Junior_03," katanya. Untuk lapangan KRI, katanya, juga dirancang sesuai tema di ajang internasional "Govinda" yang bakal dilangsungkan di Pune, India pada September mendatang. "Lapangan ujicoba KRI itu berupa lapangan yang terbagi dalam dua bagian, bagian dalam seluas 8x9,5 meter dan bagian luar seluas 13,5x14,5 meter," katanya. Dalam pertarungan di tingkat nasional, katanya, tema internasional diadaptasi dengan budaya Indonesia yang diberi nama Panjat Pinang, namun aturan keseluruhannya tidak jauh berbeda dengan ajang tingkat internasional itu. "Pada kompetisi KRI itu, ada empat robot yang disiapkan yakni tiga robot otomatis yang akan bertarung di lapangan bagian dalam dan sebuah robot manual beroperasi di lapangan luar untuk mengambil bola-bola cheese," katanya. Robot otomatis tidak boleh memiliki tinggi lebih dari 1,3 meter dan tidak boleh saling bersentuhan dengan robot lawan, sedangkan robot manual tidak boleh sedikit pun melewati area hijau di lapangan bagian dalam. "Untuk regional IV yang meliputi wilayah timur Indonesia ada 22 tim robot KRI dan 53 tim robot KRCI yang lolos dan diharuskan mengirim video sebagai pengganti visitasi ke panitia pusat (Dirjen Dikti) pada 14 April," katanya. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008