Washington (ANTARA News) - Pemerintah Amerika Serikat akan dijadikan obyek pembicaraan yang mungkin akan dilakukan oleh mantan presiden Jimmy Carter dengan pemimpin Hamas, pada saat dia berkunjung ke Timur Tengah pekan depan. Carter bertolak Ahad untuk kunjungan selama sepekan ke Israel, Tepi Barat, Mesir, Suriah, Arab Saudi dan Jordania dalam usahanya mendukung upaya-upaya perdamaian di kawasan itu. "Jika dia memutuskan berkunjung ke Suriah, kami akan memberi dukungan penuh untuk memantapkan mantan presiden AS itu pada saat dia berada di Suriah," kata jurubicara Departemen Luar Negeri AS, Sean McCormack Kamis. "Suatu hal yang kami tidak akan lakukan, adalah Departemen Luar Negeri, dengan alasan apapun, berencana dalam kaitan pertemuan dengan Hamas," kata McCormack. Carter Centre di Atlanta, Georgia, tidak menjelaskan bahwa bekas presiden itu berencana akan mengadakan pertemuan dengan pemimpin Hamas, Khaled Meshaal, seperti yang telah diberitakan suratkabar Washington Post. AS memandang Hamas sebagai suatu organisasi teroris dan bersikap mengisolasi kelompok militan tersebut. Asisten Menteri Luar Negeri AS David Welch telah berbicara dengan Carter untuk menjelaskan kepadanya mengenai sikap AS. "Kami juga menasehati mengenai hal itu," kata McCormack. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008