Jakarta (ANTARA News) - Menko Perekonomian Boediono mengatakan, pemerintah menghargai Deputi Gubernur BI karena telah memiliki dan menjalankan mekanisme standar operasional yang jelas sehingga penahanan Gubernur BI, Burhanuddin Abdullah oleh KPK tidak mengganggu fungsi BI sebagai otoritas moneter. "Pemerintah menghargai (mekanisme-red) itu. Semoga saja BI bisa melaksanakan (fungsinya-red) dalam masa transisi ini tanpa ada apa-apa," kata Boediono usai shalat Jumat di Mesjid Depkeu Jakarta, Jumat. Ia mengatakan, pihaknya telah meminta kepada BI untuk mempererat konsultasi dalam rangka meningkatkan koordinasi. "Saya merasa puas bahwa fungsi-fungsi moneter, perbankan dan sistem pembayaran dapat dilaksanakan dengan baik," katanya. Ia berharap proses transisi itu tidak akan mempengaruhi pasar. Sebelum shalat Jumat, Menko Perekonomian Boediono menerima Deputi Gubernur BI Hartadi Agus Sarwono yang melaporkan tentang mekanisme pelaksanaan tugas di BI pascapenahanan Gubernur BI Burhanuddin Abdullah. "Sistem dan prosedur sudah berjalan dengan baik. Jika Gubernur berhalangan maka digantikan oleh Deputi Gubernur Senior, dan kalau Deputi Gubernur Senior berhalangan maka Deputi Gubernur yang paling lama yang in charge," katanya. Dikatakannya, saat ini Deputi Gubernur Senior BI Miranda S. Goeltom tengah mengambil cuti dan baru akan kembali bekerja pada Senin (14/4). Kehadiran dirinya sebagai Deputi Gubernur paling lama, menurut Hartadi, adalah untuk meminta dukungan pemerintah agar tidak terjadi sesuatu apapun dalam masa transisi ini. Boediono sendiri baru akan dilantik menjadi Gubernur BI pada 17 Mei 2008, saat masa jabatan Burhanuddin Abdullah yang kini ditahan KPK di Mabes Polri, berakhir. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008