Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) M Luthfi menyatakan berbagai kalangan tidak perlu khawatir Archelor Mittal akan menguasai BUMN baja, PT Krakatau Steel (KS), karena produsen baja India itu hanya ingin menguasai saham minoritas. "Saat bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, mereka (Mittal) bilang hanya ingin mengambil saham KS secara minoritas antara 30-40 persen," katanya di Jakarta, Senin. Luthfi melanjutkan, pihak Indonesia tetap akan menguasai dan mengendalikan KS. "Jadi, tidak perlu takut asing akan menguasai KS," ujarnya. Pemilik Mittal, Lakshmi Mittal, sudah berkunjung ke Presiden Yudhoyono dan menyatakan minatnya masuk ke sektor hulu dan hilir di Indonesia. Salah seorang terkaya di dunia itu, yang mengawali bisnisnya dengan mendirikan perusahaan baja PT Ispat Indo di Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim), juga menawarkan kerja sama dengan KS dalam bentuk mitra strategis ("strategic partnership"). Luthfi mengatakan mitra strategis merupakan upaya meningkatkan kapasitas KS menjadi salah satu produsen baja dunia. Ia mengatakan selama 40 tahun beroperasi di Cilegon, Banten, tingkat produksi KS hanya 2,5 juta ton per tahun, sedangkan kebutuhan baja terutama di dalam negeri terus meningkat. Menurut dia, KS sulit berkembang karena BUMN itu tergantung pada bahan baku dari perusahaan asing yang menjual bahan baku dengan harga tinggi, sehingga produk KS menjadi tidak bersaing. Luthfi mengibaratkan kelangsungan bisnis KS itu tergantung pada belas kasihan perusahaan besi dunia. "Langkah menggandeng mitra strategis ini merupakan jalan bagi KS keluar dari lingkaran setan itu," katanya.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008