Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah kemungkinan akan memprivatisasi PT Krakatau Steel (KS) melalui strategic sales (penjualan strategis), mengingat kondisi pasar yang tidak menguntungkan untuk pelepasan saham melalui penawaran perdana di bursa efek (IPO). "Dalam kondisi sekarang ini tidak memungkinkan untuk go public," kata Meneg BUMN, Sofyan Djalil, di Jakarta, Selasa. Meski sudah mengisyaratkan penjualan strategis, menurut Sofyan Djalil, tetap akan dilakukan kajian untuk menentukan yang terbaik dari dua metode privatisasi KS yang sudah diajukan ke DPR. Sebelumnya, pemerintah mengajukan dua pilihan metode privatisasi KS yaitu strategic sales dan IPO (initial public offering), sementara manajemen KS sendiri cenderung memilih yang kedua. Manajemen KS menilai privatisasi melalui IPO proses dan penghimpunan dananya lebih cepat dibanding melalui metode penjualan strategis. Satu kelemahan penjualan strategis adalah antara manajemen KS harus sepakat dengan mitra dalam hal rencana kerja, visi, dan hal lain-lain. "Nanti kita akan lihat lagi mana yang paling menguntungkan dan paling bagus mencapai sasaran bagi KS," kata Menteri. Belum lama ini, salah perusahaan perusahaan baja terbesar di dunia, Arcelor Mittal, menyatakan minatnya untuk membeli saham KS bila dilakukan IPO. Sofyan mengatakan, hingga saat ini persoalan tersebut masih dibahas di DPR. "Sekarang ini masih dibahas di DPR, tapi kemudian ada pihak yaitu Mittal yang menyatakan minat untuk berpartisipasi dalam proses ini," katanya. Menteri menyatakan, manajemen KS harus terlebih dahulu mempelajari dan mengkaji secara detail proposal yang diajukan calon mitranya tersebut. "Saya menyatakan kepada manajemen KS, lihat dulu proposalnya karena yang penting bagaimana kita meningkatkan kapasitas produksi KS," katanya. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008