New York (ANTARA News) - Harga minyak melejit mencapai 114 dolar AS per barel, rekor baru dalam 12 bulan terakhir, menyusul kekhawatiran terhadap kondisi pasokan dan pelemahan dolar AS, sehingga muncul keresahan akan dampak ekonomi yang parah di negara-negara konsumen minyak. PM Inggris, Rabu atau Selasa waktu setempat, langsung mendesak Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk meningkatkan produksi (output) dan menjaga laju kenaikan harga minyak, di samping meminta hal yang sama pada AS. "Kami tidak memproduksi cukup minyak... namun kita bisa menggalang aksi bersama meminta OPEC dan produsen lainnya untuk menurunkan harga minyak," kata Brown dalam sebuah wawancara dengan televisi lokal, seperti dilaporkan Reuters. Sejak awal tahun, harga minyak telah melonjak hingga 18 persen, serta lebih dari 80 persen sejak April tahun lalu. Harga minyak mentah AS naik 2,03 dolar AS menjadi 113,79 dolar AS per barel, sebelum menyentuh level 114,08 di pasar elektronik. Harga minyak jenis London Brent menguat 1,47 dolar AS menjadi 111,31 dolar AS per barel. Minyak dan komoditas lainnya terus mencetak rekor harga pada beberapa bulan terakhir akibat pelemahan dolar AS. Pelemahan dolar AS cenderung menaikkan harga komoditas yang banyak diperdagangkan pada mata uang itu setelah daya beli mata uang non dolar AS meningkat. "Satu hal pasti yang mendorong harga minyak adalah dolar AS melemah secara substansial dalam beberapa bulan terakhir," kata Richard Batty, analis pada Standard Life. Meski harga naik, OPEC menegaskan produksi mereka sudah cukup dan perlambatan ekonomi AS akan mengurangi konsumsi pada triwulan kedua. "Produksi OPEC terakhir hingga di atas 32 juta barel per hari sudah cukup untuk memenuhi kenaikan permintaan dan meningkatkan stok," kata OPEC dalam Laporan Pasar Minyak Bulanan terbaru. OPEC yang menghasilkan sepertiga konsumsi minyak dunia telah menganggap pelemahan dolar AS, spekulasi, dan ketegangan politis sebagai pendorong utama, dan bukan karena kurangnya pasokan. Ekspor minyak OPEC turun 870.000 barel per hari pada Maret. (*)

Copyright © ANTARA 2008