Pontianak (ANTARA News) - Brigjen (Pol) Zainal Abidin Ishak membantah pencopotanya sebagai Kepala Kepolisian (Kapolda) Kalimantan Barat karena ia tersangkut kasus pembalakan liar di wilayah hukum kewenangannya, terutama di Kabupaten Ketapang. "Tidak benar saya dimutasi ke Mabes karena terkait pembalakan hutan secara liar di Kabupaten Ketapang," kata Zainal Abidin Ishak, di Pontianak, Kamis. Zainal menerima surat mutasi itu melalui Telegram Rahasia (TR) Mabes Polri yang diterima Selasa (15/4) pukul 22.00 WIB. "Tidak ada penjelasan lebih lanjut tentang sebab-musabab mutasi tersebut," kata Wakil Kepala Polda Kalbar, Kombes (Pol) Winarso. Zainal digantikan oleh Brigjen (Pol) Natakusuma yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Pusat Komando Pengendalian Operasi Polri. Jabatan Natakusuma selanjutnya ditempati oleh Brigjen Pol Drs Bambang Wahyono yang sebelumnya sebagai perwira non job di Mabes Polri. Selain itu, Mabes Polri juga mengganti AKBP Gustav Leo yang baru menjabat Kapolres Ketapang, sejak 23 Maret 2007 lalu, karena diduga terkait dengan kasus pembalakan liar. Gustav Leo sebelumnya menjabat sebagai Kepala Polres Bengkayang. Ia menggantikan AKBP Akhmad Sunan yang menjabat sebagai Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Kalsel sebelum akhirnya juga dicopot dan kini menjadi perwira non job di Detasemen Mabes Polri. Leo digantikan oleh AKBP Karyoto yang sebelumnya menjabat sebagai penyidik di Badan Reserse Kriminal Polri. Leo selanjutnya menjabat sebagai Kepala Sub Bidang Mitra dan Hubungan Luar Negeri Divisi Humas Polri. Pencopotan Kapolda Kalbar ini dilakukan setelah Mabes Polri menurunkan tim Inspektorat Pengawasan Umum sejak 31 Maret 2008 sebab diduga ada keterlibatan anggota Polri dalam pembalakan liar di Ketapang, Kalbar. Tiga perwira, yakni mantan Kapolres Ketapang AKBP Muhammad Sunan, mantan Kasat Reskrim Polres Ketapang AKP Khadaffi Marpaung dan mantan Kepala Pos Polisi Air Polres Ketapang Iptu Agung, telah ditahan di Mabes Polri sebagai tersangka kasus pembalakan liar. Pada 14 Maret 2008, Polri menangkap 19 kapal berisi 12 ribu meter kubik kayu olahan siap diselundupkan ke Malaysia di muara Sungai, Pawan, Ketapang.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008