Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Negara BUMN optimistis setoran dividen BUMN pada 2008 sebanyak Rp31,51 triliun akan terpenuhi yang sebagian besar akan dipasok dari dividen interim PT Pertamina Rp6 triliun. "Semua sudah kita hitung dengan baik dan masih tetap dalam skenario bahwa Rp6 triliun akan diambilkan dari dividen interim Pertamina," kata Sekretaris Kementerian Negara BUMN, Muh. Said Didu, di Jakarta, akhir pekan ini. Sisanya, kata Said, telah didistribuskan kepada masing-masing BUMN sesuai dengan laporan keuangan dari BUMN yang disampaikan kepada Kementerian BUMN. Oleh karena itu, Said optimistis, jumlah itu akan terpenuhi dan tidak akan ada masalah apapun. "Sudah ada datanya siapa dapat berapa, tapi tidak bisa disebutkan, karena sebagian besar merupakan BUMN terbuka," katanya. Ia menekankan, jumlah setoran dividen tersebut hampir pasti dapat dipenuhi karena daftar BUMN sudah ada dan telah diputuskan. "Kita akan sampaikan ke RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) masing-masing BUMN. Kita tahu mulai pekan depan RUPS tahunan BUMN sudah dimulai dan angka-angka itu sudah dibahas untuk seluruh BUMN," katanya. Said mencontohkan, ada BUMN yang `pay out ratio"-nya masih nol seperti BUMN asuransi, PT Taspen dan Askes. Selain itu, ada BUMN yang persentase dividennya mencapai 100 persen karena kelebihan likuiditas. "Intinya tidak ada masalah untuk memenuhi setoran itu selama dividen interim Pertamina Rp6 triliun bisa kita ambil," katanya. Untuk itu, pihaknya akan membahas secara detil perihal dividen interim Pertamina tersebut dengan Departemen Keuangan dan manajemen Pertamina. Hal itu dilakukan agar didapatkan strategi khusus supaya arus kas Pertamina tidak terganggu. Said juga mengatakan, jumlah dividen masing-masing BUMN berbeda dengan mempertimbangkan rencana pengembangan masing-masing BUMN. "Kita tidak akan mengorbankan apapun termasuk rencana pengembangan masing-masing BUMN. Kita sudah tanya satu demi satu BUMN berapa sih `cash flow` (arus kas) mereka. Intinya jangan sampai terganggu," demikian Said Didu.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008