Purwokerto (ANTARA News) - Pengamat politik dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Rubijanto Misman, mengatakan mantan Ketua Umum Golkar Harmoko berhak mendirikan partai baru, yakni Partai Kerakyatan Nasional (PKN). "Itu hak dia karena mungkin sebagai orang lama dia melihat adanya kegalauan politik atau sulitnya mencari sosok pemimpin ideal," katanya di Purwokerto, Minggu. Melihat kondisi demikian, kata dia, kemungkinan Harmoko terpanggil untuk mendirikan partai baru dengan mengandalkan pamornya di masa lampau (Orde Baru). Menurut dia, hal tersebut dimungkinkan karena pengalaman Harmoko yang pernah membina sebuah partai besar, yakni Partai Golkar. "Apalagi belakangan ini Partai Golkar sering mengalami kemerosotan setiap kali pelaksanaan pemilihan kepala daerah," kata mantan Rektor Unsoed ini. Kondisi itu, menurut dia, juga tidak dapat dipungkiri sehingga menimbulkan kekecewaan dari sejumlah mantan pimpinan Partai Golkar dengan mendirikan partai baru seperti Harmoko dengan PKN dan Wiranto dengan Partai Hanura. Namun generasi sekarang, kata dia, lebih berkeinginan terhadap munculnya pemimpin-pemimpin muda yang masih segar untuk dijadikan pemimpin Indonesia. "Meski Harmoko punya pamor, menurut saya partainya kecil kemungkinan dapat diterima masyarakat lantaran dia memiliki rekam jejak yang jelek di masa lalu," katanya. Menyinggung banyaknya partai baru yang muncul, dia mengatakan hal itu disebabkan ketidakpuasan terhadap pola pemerintahan yang selalu terdapat wajah-wajah lama, sehingga ada anggapan krisis tidak pernah selesai. (*)

Copyright © ANTARA 2008