Baghdad, (ANTARA News) - Sebanyak 40 anggota milisi Syiah tewas selama terjadi bentrok dengan pasukan keamanan Irak di kota Nasiriyah, Irak selatan, kata militer Amerika Serikat (AS), Ahad. Militer AS dalam suatu pernyataan mengatakan bahwa bentrokan terjadi saat "pasukan gabungan yang terdiri dari 300 personel militer Irak, polisi Irak dan Gegana Irak melakukan operasi di bawah pengawasan pasukan operasi khusus AS. Operasi yang dilancarkan Sabtu, di distrik kabupaten Souk Ash-Shiuk, selatan Nasiriyah, juga menangkap 40 anggota milisi. Pasukan keamanan menemukan setumpuk senjata yang berisi bahan bom pinggir jalan, roket Katyusha, peluncur granat "dan sejumlah amunisi serta senjata lain". Pemimpin garis keras Syiah di wilayah itu, Moqtada As-Sadr, mengutuk serangan terhadap pengikutnya dan mengumumkan tiga-hari berkabung di semua kantor pengikut As-Sadr. "Saya dengar pasukan Irak bersama pasukan pendudukan AS menyerang beberapa pengikut dan membunuh mereka secara brutal," kata As-Sadr dalam suatu pernyataan yang berisi capnya dan dikeluarkan oleh kantornya di kota suci Najaf, Irak tengah. "Mereka membakari yang tewas dan tak ingin menyerahkan jasad-jasad itu untuk dimakamkan," katanya. "Kami akan mengajukan tuntutan hukum dan menjamin bahwa tindakan semacam itu takkan terulang," kata As-Sadar. "Kami menuntut parlemen mengutuk pembantaian itu." As-Sadr, Sabtu larut malam, mengancam akan mengumumkan "perang terbuka" jika penumpasan yang dilakukan pasukan AS dan Irak terhadap anggota milisinya tak dihentikan. (*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008