Jayapura (ANTARA) - Kementerian PPN/Bappenas menetapkan dua SMA di Provinsi Papua sebagai percontohan untuk penerapan sekolah berasrama terintegrasi, yakni SMAN 3 Jayapura dan SMA YPPK Adhi Luhur Nabire.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro kepada Antara di Jayapura, Rabu, mengatakan kedua sekolah ini masing-masing mewakili sekolah menengah atas negeri dan swasta pada dua wilayah adat di Bumi Cenderawasih.

"Kami harapkan nantinya di wilayah adat Papua dan Papua Barat dapat memiliki SMA berpola asrama yang terintegrasi dan jumlahnya terus bertambah sehingga untuk memastikan di tahap awal pelaksanaannya baik, sistemnya berjalan lancar maka dilaksanakan di tempat ini (SMAN 3 Jayapura)," katanya.

Menurut Bambang, penerapan sekolah berpola asrama yang terintegrasi ini merupakan sistem baru bukan hanya di Provinsi Papua tetapi juga Indonesia di mana asrama tidak hanya dipakai tempat beristirahat, namun berkegiatan setelah selesai kelas.

"Kemudian dikelola sendiri kurikulumnya, dibenahi sehingga menjadi lebih efisien dan muridnya menjadi lebih menyukai pelajarannya," ujarnya.

Ia menjelaskan setelah diluncurkan di SMAN 3 Jayapura, pada Kamis (8/8) pihaknya juga akan meresmikan di SMA YPPK Adhi Luhur Nabire.

"Hal ini pasti ada keterkaitannya dengan pendidikan kontekstual Papua dan Papua Barat, namun yang paling penting adalah kami menawarkan terobosan di bidang pendidikan," katanya lagi.

Ia mengharapkan ke depan jika dua sekolah ini dapat menunjukkan hasil yang baik maka tempat lain di Indonesia juga mampu meniru atau menerapkan pola tersebut.

Baca juga: Pemerintah berencana buat SMA berasrama

Baca juga: Bappenas luncurkan sekolah terintegrasi berpola asrama di Papua

Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019