Jakarta (ANTARA News) - Tekanan inflasi yang cukup tinggi pada 2008 ini diperkirakan mendorong Bank Indonesia (BI) untuk menaikkan suku bunga acuan BI (BI Rate). Ekonom Bank Mandiri, Martin Pangabaen, dalam "Macro Economic Outlokk 2008" di Jakarta, Selasa, mengatakan, tindakan kenaikan suku bunga akan memperpendek tren kenaikan inflasi. "Kami memperkirakan BI akan menaikkan BI-rate menjadi paling tidak 8,5 persen atau bahkan bisa 9,0 persen pada akhir 2008," katanya. Martin memperkirakan, penurunan BI-rate dapat dilakukan kembali pada awal 2009 untuk menjadi stimulus bagi pertumbuhan sektor riil. Dengan kondisi ini, lanjutnya, pihaknya memperkirakan bahwa ekspansi kredit pada 2008 akan menjadi 22,5 persen atau turun dibandingkan pada 2007 yang mencapai 26,4 persen. "Kredit yang diberikan kemungkinan lebih banyak pada kredit modal kerja yang sifatnya jangka pendek, sedangkan untuk kredit investasi cenderung berhati-hati," jelasnya. Martin juga memperkirakan pertumbuhan sektor riil yang diperkirakan hanya akan tumbuh antara 5,9 hingga 6,1 persen pada tahun ini. Sementara untuk kondisi pertumbuhan ekonomi tidak berubah dratis, hanya terdapat beberapa sektor industri manufaktur yang potensial mengalami efek negatif. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008