Bandung (ANTARA News) - Pada hari pertama pelaksanaan ujian nasional (UN) di Bandung, Jawa Barat, Selasa, diduga telah terjadi kebocoran soal. Indikasi kebocoran itu terkuak dari ditemukannya sejumlah peserta UN memperoleh jawaban soal melalui fasilitas layanan pesan singkat (SMS) telepon seluler. Para siswa yang memperoleh jawaban ujian melalui layanan pesan singkat (SMS) telepon seluler antara lain terjadi di Sekolah Menengah Atas (SMA) Pasundan 1, Pasundan 2, dan SMA Negeri 8 Kota Bandung. Namun demikian, Kepala SMA Pasundan I Wawan Heryawan saat dimintai konfirmasi, Senin (22/4), membantah dugaan tersebut, maupun pelanggaran UN lainnya. "Pendistribusian soal dari SMA Negeri 7 di Jalan Lengkong melibatkan aparat kepolisian. Jadi tidak mungkin terjadi pelanggaran," kilahnya. Isu bocornya soal sempat mempengaruhi konsentrasi para peserta UN. "Saya sempat gerah dengan adanya jawaban via SMS, karena sebagian besar (jawabannya) benar," kata salah seorang siswa SMA di Bandung yang juga menerima jawaban melalui SMS. Sementara itu, salah seorang siswa SMA Negeri 5 Bandung, sempat mengajukan protes kepada pengawas, karena lembaran soal yang diterimanya tidak lengkap. Untuk melengkapi lembar soal yang kurang itu, ia diberi foto kopinya. "Kami tidak bisa menjelaskan, karena panitia dan pengawas masih melakukan evaluasi," kata Sarah, salah satu staf SMA Negeri 5 Bandung, saat ditanya penyebab tidak lengkapnya lembar soal yang diterima salah seorang peserta UN itu. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008