Mantan Wapres Boediono (tengah), Menteri Keuangan Sri Mulyani (Kiri) dan Mantan Menkeu Chatib Basri (kanan) bersiap menjadi pembicara dalam Seminar Nasional Tantangan Pengelolaan APBN Dari Masa ke Masa di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Rabu (30/11/2016). Seminar tersebut membahas soal peranan penting APBN sebagai instrumen dalam mengelola ekonomi untuk mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, mengurangi kesenjangan dan kemiskinan serta meningkatkan produktivitas dan daya saing. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Diskusi Tantangan Pengelolaan APBN
Mantan Wapres Boediono (kedua kanan), Menteri Keuangan Sri Mulyani (ketiga kanan) dan mantan Menkeu Chatib Basri (kanan) bersiap menjadi pembicara dalam Seminar Nasional Tantangan Pengelolaan APBN Dari Masa ke Masa di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Rabu (30/11/2016). Seminar tersebut membahas soal peranan penting APBN sebagai instrumen dalam mengelola ekonomi untuk mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, mengurangi kesenjangan dan kemiskinan serta meningkatkan produktivitas dan daya saing. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Diskusi Tantangan Pengelolaan APBN
Mantan Wapres Boediono (kiri), Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah) dan mantan Menkeu Chatib Basri (kanan) menjadi pembicara dalam Seminar Nasional Tantangan Pengelolaan APBN Dari Masa ke Masa di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Rabu (30/11/2016). Seminar tersebut membahas soal peranan penting APBN sebagai instrumen dalam mengelola ekonomi untuk mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, mengurangi kesenjangan dan kemiskinan serta meningkatkan produktivitas dan daya saing. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Diskusi Tantangan Pengelolaan APBN
Mantan Wapres Boediono (kedua kiri), Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kanan) dan mantan Menkeu Chatib Basri (kanan) menjadi pembicara dengan moderator Kepala Badan Kebijakan Fiskal Suahasil Nazara (kiri) dalam Seminar Nasional Tantangan Pengelolaan APBN Dari Masa ke Masa di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Rabu (30/11/2016). Seminar tersebut membahas soal peranan penting APBN sebagai instrumen dalam mengelola ekonomi untuk mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, mengurangi kesenjangan dan kemiskinan serta meningkatkan produktivitas dan daya saing. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)