Menteri ESDM Jero Wacik (tengah) bersama mantan Wapres Jusuf Kalla (ketiga kanan), Dubes Cina untuk Indonesia, Liu Jian Chao ( kedua kanan), Founder Bosowa Corporationi, Aksa mahmud (kanan), Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo (ketiga kiri), Presiden Direktur Bosowa Energi, Erwin Aksa (kedua kiri), Bupati Jeneponto, Radjamilo (kiri) menekan tombol ketika peresmian PLTU Bosowa Energi Jeneponto (2x125 MW) di Kec. Banggala, Kab. Jeneponto, Sulawesi Selatan, Rabu (19/12). PLTU Jeneponto merupakan pembangkit tenaga listrik dengan unit size terbesar di Wilayah Indonesia Timur yang dikembangkan oleh swasta/Independent Power Producer (IPP), yaitu PT Bosowa Energi dengan nilai investasi sekitarUS$250 juta dan memberikan potensi penghematan biaya bahan bakar sekitar Rp 4,4 Trilyun per tahun.(FOTO ANTARA/Reno Esnir)
Peresmian PLTU Bosowa
Menteri ESDM Jero Wacik (tengah) bersama mantan Wapres Jusuf Kalla (kiri) dan Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo (kanan), menghadiri peresmian PLTU Bosowa Energi Jeneponto (2x125 MW) di Kec. Banggala, Kab. Jeneponto, Sulawesi Selatan, Rabu (19/12). PLTU Jeneponto merupakan pembangkit tenaga listrik dengan unit size terbesar di Wilayah Indonesia Timur yang dikembangkan oleh swasta/Independent Power Producer (IPP), yaitu PT Bosowa Energi dengan nilai investasi sekitarUS$ 250 juta dan memberikan potensi penghematan biaya bahan bakar sekitar � Rp 4,4 Triliun per tahun.(FOTO ANTARA/Reno Esnir)
Peresmian PLTU Bosowa
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik (kedua kiri), Mantan wapres Jusuf Kalla (kedua kanan), Dubes Cina untuk Indonesia, Liu Jian Chao (kanan), Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo (kiri) menekan tombol sirene saat meresmikan PLTU Bosowa Energi Jeneponto (2x125 MW) di Kec. Banggala, Kab. Jeneponto, Sulawesi Selatan, Rabu (19/12). PLTU Jeneponto (2 x 125 MW) merupakan pembangkit tenaga listrik dengan unit size terbesar di Wilayah Indonesia Timur yang dikembangkan oleh swasta/Independent Power Producer (IPP), yaitu PT Bosowa Energi dengan nilai investasi sekitarUS$250 juta dan memberikan potensi penghematan biaya bahan bakar sekitar Rp 4,4 Trilyun per tahun. (FOTO ANTARA/Reno Esnir)