ANTARA - Sejumlah wanita Filipina yang dibantu oleh sebuah organisasi kemanusiaan, mendesak Pemerintah Jepang untuk mengakui kejahatan perang yang terjadi pada Perang Dunia II. Saat itu, militer Jepang memaksa ribuan wanita menjadi wanita penghibur sehingga mereka mengalami kekerasan seksual yang mengerikan secara fisik dan mental.(XINHUA/Rinto A Navis/Rizky Bagus Dhermawan/Ludmila Yusufin Diah Nastiti)