London (ANTARA News/AFP) - Dolar AS naik tipis terhadap euro, tetapi merosot tajam terhadap yen pada Selasa waktu setempat, jelang keputusan suku bunga AS, karena mata uang Jepang naik didukung data dari ekonomi China.

Dalam perdagangan di sini, mata uang tunggal Eropa tergelincir ke 1,4125 dolar dari 1,4135 dolar di New York pada akhir Senin, menghapus kenaikan pada awal hari perdagangan.

Terhadap unit Jepang, dolar jatuh ke 95,91 yen dari 97,17 yen akhir Senin. Euro juga turun terhadap yen, menjadi 135,47 yen dari 137,39 yen pada akhir Senin.

Pasar keuangan dangan tidak sabar menunggu hasil dari pertemuan kebijakan dua hari Federal Reserve yang dimulai pada Selasa.

Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) mengumpulkan banyak diantisipasi untuk terus mempertahankan suku bunga utaman federal fund tak berubah pada kisaran historis rendah nol hingga 0,25 persen untuk mendorong pinjaman dan untuk memacu kegiatan ekonomi.

Investor memantau untuk melihat apakah akan memberikan petunjuk tentang berapa lama Fed akan melanjutkan kebijakan moneter sangat merangsang.

"Pasar telah memasukkan pola mempertahankan, menunggu keputusan FOMC," ujar ekonom Citi. "Kami percaya bahwa perpanjangan dari QE (pelonggaran kuantitatif) adalah tidak mungkin tetapi perkiraan kenaikan suku bunga adalah berlebihan."

Analis Jane Foley dari Forex.com mengatakan, sterling setelah kejutan besar peningkatan QE pekan lalu, "adalah perdagangan pada sebuah pelemahan catatan versus dolar, euro dan yen."

Ia mengatakan, perdagangan didorong oleh kekhawatiran bahwa laporan inflasi Bank Sentral Inggris pada Rabu akan berisi "penyajian kekelaman lainnya."

Dolar telah melonjak dalam nilainya pada Jumat lalu di tengah berita bahwa angka pengangguran AS jatuh ke tingkat 9,4 persen pada Juli karena pengurangan pekerja pada bulan tersebut menipis jadi 247.000.

Data-data yang lebih baik dari perkiraan menyulut berbagai macam harapan sebuah akhir dari resesi mendalam AS.

"Lebih baik daripada perkiraan kinerja ekonomi AS terhadap perekonomian pada zona euro adalah salah satu dari banyak argumen penting yang mendukung ekspektasi kami untuk sebuah apresiasi dolar," kata analis Commerzbank, Ulrich Leuchtmann.

Di Asia pada Selasa, data ekonomi China yang mengecewakan pasar, mendoromg "safe haven" (tempat berlindung) yen dan juga menekan mata uang berisiko seperti yang terkait dengan komoditas,seperti dolar Australia, kata dealer.

Produksi industri China naik 10,8 persen pada Juli dari setahun sebelumnya, data resmi menunjukkan, namun pasar memperkirakan kenaikan lebih tajam lagi.

Ekspor turun 23 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan harga konsumen terus jatuh, menurut data.

Pedagang memberi penghentian sementara respon setelah Bank Sentral Jepang mempertahankan suku bunga utamanya stabil pada tingkat 0,1 persen karena membungkus pertemuan kebijakan moneter dua hari.

Di London pada Selasa, euro dipindahtangankan pasa 1,4125 dolar dari 1,4135 dolar pada akhir Senin, pada 135,47 yen (137,39), 0,8564 pound (0,8582) dan 1,5305 franc Swiss (1,5345).

Dolar berdiri pada 95,91 yen (97,17) dan 1,0836 franc Swiss (1,0851). Pound berada pada 1,6493 dolar (1,6467).

Di London Bullion Market, harga emas turun menjadi 942,75 dolar per ons dari 945 dolar pada akhir Senin.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009