PBB, New York (ANTARA News) - PBB pada Selasa mengakhiri pertemuan tingkat tinggi satu hari mengenai perubahan iklim dan sekretaris jenderal PBB mendesak para pemimpin dunia agar bertindak cepat guna menjamin keberhasilan dalam konferensi mendatang PBB mengenai iklim di Copenhagen, Desember.

"Saya berbesar hati mendengar bahwa makin banyak pemimpin siap bertindak di luar perspektif nasional guna mengikuti kepemimpinan global," kata Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon kepada para pemimpin dunia saat penutupan sidang tersebut.

"Anda telah melakukan tindakan untuk tetap terlibat sampai satu persetujuan ditandatangani di Copenhagen. Dan anda telah sepakat memberi panduan kepada para perunding anda untuk bekerja ke arah kesepkatan yang ambisius, efektif dan adil di Copenhagen," kata Ban.

Hampir 100 kepala negara dan pemerintahan ikut dalam pertemuan tingkat tinggi itu, pertemuan terbesar para pemimpin dunia guna membahas perubahan iklim.

Dengan membicarakan masalah tersebut, Sekretaris Jenderal berharap dapat menggerakkan keinginan politik serta momentum yang diperlukan guna mencapai satu kesepakatan ambisius dalam konferensi Copenhagen.

Perubahan iklim adalah masalah ekonomi dan geopolitik Abad Ke-21. Namun Ban, yang mengunjungi wilayah Kutub Utara awal bulan ini dan menyaksikan sendiri dampak cepat perubahan iklim, Selasa, menyampaikan penyesalan mengenai perundingan dan mendesak para pemimpin untuk melakukan "pandangan jauh" guna memenuhi kebutuhan rakyat mereka.

Sekretaris Jenderal PBB tersebut membantah pendapat bahwa penanganan pemanasan global itu dilakukan dengan tebusan sangat tinggi.

"Mereka keliru," kata Ban. "Yang benar adalah sebaliknya. Kita tidak akan mampu membayar jika kita tak bertindak sekarang."

Keberhasilan di Copenhagen, Denmark, akan memerlukan semua negara bekerja secara beriringan guna membatasi kenaikan temperatur global, serta mendorong kemampuan dunia untuk menangani perubahan yang terjadi melalui perubahan iklim.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009