London (ANTARA News/AFP) - Mata uang tunggal Eropa melemah terhadap dolar AS pada Selasa waktu setempat, setelah sebuah survei yang dipantau cermat menunjukkan sentimen kalangan investor Jerman sedikit menyusut pada November.

Euro turun menjadi 1,4964 dolar pada akhir perdagangan sore di London, dibandingkan dengan 1,4994 dolar akhir Senin di New York. Euro juga merosot terhadap Unit Jepang, jatuh ke 134,44 yen dari sebelumnya 134,89 yen.

Sementara dolar menyusut menjadi 89,84 yen dari 89,95yen pada akhir Senin.

Pound juga jatuh terhadap dolar dan euro setelah lembaga peringkat internasional Fitch memperingatkan Selasa bahwa Inggris adalah negara paling berisiko kehilangan peringkat utmanya atas penilaian kredit AAA.

"Karena skala penyesuaian fiskal yang diperlukan untuk menstabilkan dan mengurangi utang publik, Inggris menghadapi tantangan terbesar jangka menengah untuk mengurangi itu," kata David Riley, direktur grup.

"Atas dasar itu adalah adil untuk mengatakan bahwa - di antara peringkat AAA- seperti Amerika Serikat, Perancis dan Jerman - itu adalah tindakan peringkat yang paling berisiko negatif," ia menambahkan.

Euro meningkat menjadi 0,8969 pound pada Selasa sore dari 0,8945 pound pada Senin sore, sementara pound juga turun menjadi 1,6686 dolar dari sebelumnya 1,6759 dolar.

Sementara itu dii Berlin, lembaga riset ZEW menyatakan sentimen antara investor Jerman jatuh pada November menjadi di indeks 51,1 poin dari 56,0 poin pada Oktober.

Jatuhnya lebih buruk daripada yang diperkirakan oleh para analis yang disurvei oleh Dow Jones Newswires.

Tetapi analis mengecilkan hasil dan malah memandang ke depan untuk angka pertumbuhan zona euro akan keluar pada Jumat yang diperkirakan menampilkan suatu pemulihan sedang berlangsung di Eropa.

"Secara keseluruhan, data terakhir cukup baik untuk PDB zona euro kuartal ketiga, yang akan dilaporkan pada Jumat," kata Frederik Ducrozet, seorang ekonom di bank investasi Calyon Prancis.

Euro dilihat sebagai lebih berisiko dan lebih tinggi-menghasilkan di pasar mata uang dan karena itu cenderung untuk berbuat lebih baik bila ada kepercayaan ekonomi yang lebih besar, sementara dolar dianggap sebagai "safe haven" pada saat lebih bermasalah.

Dolar merosot tajam pada Senin setelah grup dari 20 negara berjanji dalam pernyataan bersama mereka pada pertemuan di Skotlandia untuk mempertahankan langkah stimulus ekonomi, sementara menahan diri dari mengomentari isu devisa.

Di tempat lain, emas mereda pada Selasa setelah mencapai puncak tertinggi selama ini 1.111,20 dolar per ons pada Senin sebagai respons terhadap meningkatnya permintaan dari ekonomi berkembang dan penurunan nilai dolar.

Di London pada akhir Selasa, euro berpindah tangan pada 1,4964 dolar terhadap 1,4994 dolar akhir Senin, pada 134,44 yen (134,89), 0,8968 pound (0,8945) dan 1,5102 franc Swiss (1,5115).

Dolar berdiri di 89,84 yen (89,95) dan 1,0092 franc Swiss (1,0079). Pound berada pada 1,6686 dolar (1,6759).

Di London Bullion Market, harga emas merosot ke 1.101,50 dolar per ons dari 1.106,75 dolar per ons akhir Senin. (*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009