Semarang (ANTARA News) - Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Prof Susilo Wibowo mengatakan, almarhum Prof Satjipto Rahardjo merupakan sosok yang sederhana.

"Kesederhanaan ini yang selalu saya ingat dan dilakukan beliau hingga akhir hayatnya," katanya usai melayat di kediaman Prof Satjipto di Jalan Erlangga Semarang, Jumat.

Menurut dia, banyak pemikiran-pemikiran Prof Tjip (sapaan akrab Satjipto, red.) yang telah disumbangkan untuk kemajuan Undip pada khususnya dan Indonesia umumnya.

"Bahkan, setelah pensiun dan hingga akhir hayatnya pun beliau tetap memikirkan kemajuan Undip, karena itu kami merasa sangat kehilangan dengan wafatnya Prof Tjip," katanya.

Ia mengatakan, pihaknya sangat berharap banyak agar generasi mendatang mampu meneruskan pemikiran dan cita-cita Porf Tjip, terutama dalam penegakan hukum di Indonesia.

Menurut dia, jenazah almarhum akan dimakamkan di Pemakaman Keluarga Besar "Astana Undip" di Tembalang, Semarang, setelah dilakukan penghormatan bagi keluarga besar Undip di Auditorium Undip Pleburan.

"Rencananya, Sabtu (9/1) sekitar pukul 07.30 WIB jenazah akan disemayamkan di Auditorium Undip Pleburan dan pada pukul 08.15 akan dibawa ke pemakaman `Astana Undip`," katanya.

Susilo menambahkan, pihaknya juga berencana menganugerahkan Undip Award yang kedua pada Dies Natalis tahun ini kepada almarhum Prof Tjip atas jasa dan kiprahnya selama ini.

Sementara itu, istri almarhum, Roesmala Dewi mengatakan, Prof Tjip dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) sejak 8 Desember 2009 lalu karena menderita radang paru-paru dan lemah jantung.

Selama dirawat di RSPP Jakarta, kata dia, Prof Tjip harus meminum obat sekitar 13 butir dan menghabiskan lima botol infus setiap hari. "Obatnya bermacam-macam, apa kata dokter selalu saya ikuti," katanya.

Menurut dia, almarhum adalah sosok yang penyabar, lemah lembut, dan sangat bijaksana. Hal itu pula yang membuatnya bahagia menjalani rumah tangga selama 53 tahun dengan Prof Tjip.

"Meskipun sudah tua begini, bapak setiap pagi tidak pernah lupa mengucapkan `Selamat pagi, Cantik` kepada saya," katanya dengan mata berkaca-kaca.

Ratusan pelayat tampak terus berdatangan dan banyak karangan bunga yang menghias di sekitar rumah duka, di antaranya dari Mendagri Gamawan Fauzi dan Kapolri Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri.

Begawan ilmu hukum Undip Semarang, Prof Satjipto Rahardjo meninggal dunia pada usia 79 tahun di RSPP Jakarta pada Jumat, sekitar pukul 09.15 WIB.

Satjipto Rahardjo yang lahir di Banyumas, 15 Desember 1930 tersebut meninggalkan seorang istri, Roesmala Dewi dan empat orang anak, Paramita, Hari Mulyadi, Diah Sandyarini, dan Intan Rizki.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010