Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi I DPRdari Fraksi Partai Golkar, Fayakhun Andriadi, menyatakan RI melalui PT Pindad di Bandung sudah mampu swasembada peluru amunisi, khususnya yang kecil, termasuk pistol, baikuntuk TNI maupun Polri.

Ia mengungkapkan itudi Jakarta, Jumat, sehubungan dengan hasil kunjungan kerja (Kunker) Komisi I DPR RI ke sejumlah institusi mitranya di Bandung, Jawa Barat.

"Dari laporan yang kami terima, juga berdasarkan kajian-kajian prospektif, dapat disimpulkan, kita sesungguhnya sudah mampu untuk swasembada peluru amunisi kecil, juga swasembada pistol untuk kebutuhan anggota TNI maupun Polri," ujarnya lagi.

Menurutnya, tidak ada alasan lagi bagi Pemeritah untuk selalu melakukan impor Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) tertentu, karena biaya pengadaannya mahal, dan hanya menguntungkan pihak ketiga selaku pengantara.

Selain amunisi kecil dan pistol, Fayakhun Andriadi dkk dari Komisi I DPR RI juga bekeyakinan, Indonesia sebetulnya juga sudah mampu swasembada senapan SS2.

"Bukan cuma itu, bahkan kita juga sudah mampu memproduksi Panser 4x4 dan 6x6 dengan kualitas baik, tidak kalah dengan produksi negara maju mana pun di bidang peralatan militer," katanya.

"Saya merasakan nyetir Anoa 6x6 pesanan TNI yang bermesin 7000cc, tonasenya 13 ton, `matic` lagi. Rasanya seperti nyetir `Kijang Matic`, karena `power steering`, sehingga mudah dikendarai," ungkapnya.

Fasilitas dalam Panser Anoa 6x6 itu pun terkesan nyaman, karena ada AC yang dingin.

"Tebal bajanya 8mm dengan kemampuan menahan tembakan kaliber 7,62mm dari jarak 25 meter. Ini kan luar biasa. Kami salut dengan para pembuatnya dan PT Pindad tentunya," katanya.(ANT/A024)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010