Seoul (ANTARA News)- Korea Utara kini memiliki 1.000 rudal dari berbagai tipe, kata menteri pertahanan Korea Selatan , Rabu, meningkat 25 persen dari dua tahun lalu.

Menteri Kim Tae-Young juga dalam satu forum Seoul juga mengingatkan bahwa negara komunis itu terus melakukan program pengayaan uraniumnya dalam kadar tinggi , satu jalan kedua untuk membuat senjata nuklir selain pengayaan plutoniumnya.

Rudal-rudal itu termasuk Scud,Rodong dan IRBM ( rudal balistik jangkauan menengah), kata seorang juru bicara kementerian itu kepada AFP. Dua tahun lalu, kementerian itu memperkirakan jumlah rudal itu sekitar 800.

Banyak dari rudal itu digelar dekat perbatasan antar Korea dan diarahkan ke Seoul dan lokasi-lokasi lain di Korsel, kata para pejabat.

Kantor berita Yonhap pekan lalu memberitakan Korut membentuk satu divisi baru militer untuk mengoperasikan IRBM dengan jangkauan tembak lebih dari 3.000 km, yang dapat menghantam pangkalan-pangkalan Amerika Serikat di Jepang dan Guam.

Korut juga telah melancarkan tiga uji coba peluncuran rudal-rudal antar benua Taepodong , yang menurut teori dapat mencapai Alaska, Amerika Serikat.

Kim, menegaskan kembali perkiraan-perkiraan sebelumnya , mengatakan Korut memproduksi 30-40 kilogram plutonium bahan pembuat senjata dari program plutoniumnya. Para ahli mengatakan ini cukup untuk membangun enam atau tujuh bom.

Tidak diketahui apakah Korut sudah memiliki kemampuan teknik untuk membuat hulu ledak nuklir.

Pyongyang melakukan dua uji coba nuklir bawah tanah Oktober 2006 dan Mei 2009. Dengan mencabut kembali bantahan-bantahan sebelumnya, September lalu pihaknya juga mengumumkan sedang melakukan program pengayaan uranium berkadar tinggi.(ANT/A038)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010