Bantaeng, Sulsel (ANTARA News) - Kabupaten Bantaeng diharap bisa memasok kebutuhan bunga segar Kota Makassar. Kebutuhan bunga segar tersebut cukup banyak, terutama pada musim pengantin dan berbagai acara besar yang dilakukan di ibukota Provinsi Sulawesi Selatan tersebut.

Direktur Utama Toko Bunga Koya Makassar, Yeni Saleh di Bantaeng, Jumat, mengemukakan hal itu saat menyertai Ketua Harian Dewan Pimpinan Daerah Perhimpunan Anggrek Indonesia (DPD PAI) Sulsel Hj Murlina Muallim yang melantik pengurus PAI Kabupaten Bantaeng periode 2010/2012.

Pengurus yang dilantik masing-masing Ketua Hj Lies F Nurdin, Wakil Ketua Hj Andi Emma Asli Mustadjab, Sekretaris Sri Rubiatun Arif, Wakil Sekretaris Rahmania Syamsul, Bendahara Aisyah Agus, Wakil Bendahara Hj Inzana dan sejumlah bidang.

Menurut Yeni, selama ini pihaknya mendapat pasokan bunga segar dari Surabaya dan Jakarta, minimal tiga kali sepekan. Sedang pada waktu-waktu tertentu seperti pada musim pengantin dan kegiatan besar, pasokan dari Jawa tersebut meningkat hingga lima kali sepekan.

Karena itulah, ia berharap, petani bunga di Kabupaten Bantaeng bisa memasok kebutuhan bunga di Koya agar bisa irit dari sisi transport. Yeni Optimistis, bila kabupaten berjarak 120 kilometer arah selatan Kota Makassar ini bisa memenuhi kebutuhan bunganya, maka harga bunga bisa ditekan.

Menurut Yeni Saleh, bunga yang didatangkan dari Jawa umumnya juga tumbuh di kabupaten berjuluk Butta Toa ini seperti krissan, mawar dan sedap malam.

Selain bunga-bungaan, Koya juga membutuhkan daun-daunan segar seperti philo denro, rustus, florida biuti dan beberapa jenis lainnya yang tumbuh di daerah bersuhu udara dingin.

Menurut dia, kebutuhan bunga segar tak hanya untuk pembuatan papan ucapan tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan hotel yang semakin banyak di Makassar.

Ia optimistis, bila petani bunga mengembangkan tanaman hias tersebut, pengusaha bunga di Makassar akan menyambut baik karena sudah ada kedekatan tanpa harus berharap dari Jawa, urainya.(*)



(T.KR-AAT/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010