Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh memprioritaskan pendidikan anak usia dini pada 2011 bersama dengan pendidikan dasar, vokasi/politeknik, dan percepatan doktor untuk para dosen.

"Pendidikan dasar menjadi prioritas utama pada 2011, termasuk urusan perbukuan dan lembar kerja siswa (LKS)," katanya usai menjadi pembina upacara pada peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Ke-65 Republik Indonesia di halaman Kantor Kemdiknas RI di Jakarta, Selasa.

Hadir pada upacara itu Wamendiknas RI Fasli Jalal, pejabat Kemdiknas, dan penerima anugerah Satya Lancana Karya Satya.

Pendidikan vokasi, katanya, yaitu sekolah menengah kejuruan (SMK) dan politeknik diprioritaskan untuk menjawab persoalan ketenagakerjaan. "Melalui pendidikan vokasi ini disiapkan tenaga-tenaga kerja yang punya keterampilan dan keahlian," katanya.

Kemudian percepatan kualifikasi doktor juga di perguruan tinggi menjadi prioritas.

Saat ini, kata Mendiknas, terdapat 23 ribu dosen yang berlatarbelakang pendidikan doktor (S3) dari 270 ribu dosen atau hanya sekitar delapan persennya.

Ia menargetkan pada 2014/2015 angka itu menjadi menjadi 20 persen atau 30 ribu dosen berpendidikan S3, atau ada tambahan paling sedikit 5.000 doktor baru per tahun.

"Prioritas berikutnya adalah PAUD. Saat ini angka partisipasi kasar (APK) PAUD secara nasional mencapai 54 persen, dan di daerah tertentu ada yang mencapai 70 persen. Tahun depan PAUD kami genjot," ujarnya.(*)
(ANT-190/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010