Bogor (ANTARA News) - Direktur Program Manajemen Bisnis Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Dr Arief Daryanto MEc, Jumat mengatakan, semangat tolong menolong perlu ditanamkan kembali untuk membangun perekonomian nasional yang kuat.

"Bangsa Indonesia mulai mengalami pengikisan karakter. Semangat gotong royong yang telah lama terbangun mulai terkikis," kata Dr Arief Daryanto.

Menurut Arief Daryanto, semangat gotong royong merupakan modal yang sangat penting dalam membangun perekonimian sebuah negara.

"Semangat gotong royong dapat dijadikan sebagai modal penting dalam membangun perekonomian nasional," ujar Arief Daryanto.

Dikatakannya, bila semangat gotong royong kembali tumbuh di tengah kehidupan masyarakat, dampaknya akan positif bagi penguatan sektor ekonomi dan berbagai sektor lainnya.

"Semangat gotong royong merupakan cermin nasionalisme yang kuat. Apalagi falsafah gotong royong menjadi inti ajaran Pancasila, yang telah tumbuh di tengah masyarakat Indonesia sejak berabad-abad lalu," papar Arief Daryanto.

Kuatnya semangat gotong royong diyakini Arief Daryanto akan berdampak pada kuatnya rasa memiliki dan mencintai produk dalam negeri.

"Bila kita memiliki jiwa gotong royong, tentu akan lebih mencintai produk negeri sendiri dari pada membeli produk asing," terang Arief.

Kuatnya budaya gotong royong dalam membangun perekonomian sebuah bangsa, lanjut Arief Darynato, dicontohkan China. Negeri tersebut memiliki perekonomian yang kuat karena dibangun di atas pondasi gotong royong.

"Orang China merasa lebih bangga dengan produk dalam negeri mereka ketimbang produk asing. Hal itu berdampak signifikan pada kuatnya ekonomi mereka," ungkapnya.

Dia melanjutkan, "Apa yang telah dilakukan China berupa pembangunan ekonomi negara berbasis pada semangat gotong royong dan cinta produk dalam negeri perlu ditiru untuk membangkitkan perekonomian Indonesia ke depan." (*)
(ANT-053//M027/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010