Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, tradisi politik positif berupa dukungan dan koreksi dari pemimpin sebelum kepada pemimpin sesudahnya sehingga terjadi proses politik yang baik harus terus dikembangkan.

Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Yudhoyono dalam acara peringatan setahun wafatnya Ibu Hasri Ainun Habibie, istri BJ Habibie, di kediaman keluarga Habibie di Patra Kuningan Jakarta, Senin malam.

"Mari kita letakkan tradisi politik yang baik, pendahulu memberikan semangat dan dorong, beri kritik sehingga kami yang menjalankan bisa bekerja lebih baik lagi," kata Presiden Yudhoyono.

Kepala Negara mengatakan hal tersebut terkait dengan kebiasaan BJ Habibie, Presiden RI periode Mei 1998-November 1999, yang konsisten memberikan masukan kepada Presiden Yudhoyono sejak 2004, dan memberikan suasana positif bagi jalannya pemerintahan.

"Bila kita melihat utuh proses itu tidak ada pesimis. Negara kita masih dalam proses in the making, maka memerlukan kesabaran untuk menyelesaikannya," kata Presiden.

Untuk melanjutkan tradisi politik yang positif itu, Presiden berkeyakinan bahwa BJ Habibie akan bersama-sama untuk memberikan dorongan dan masukan kepada presiden selanjutnya dari manapun golongannya.

"Pada saatnya nanti, saya ingin pemimpin berikutnya lebih sukses, mari kita dukung dan bantu pemimpin berikutnya," ujarnya.

Pada kesempatan itu, Presiden juga menyampaikan permohonan maafnya karena Ibu Negara Hj. Ani Susilo Bambang Yudhoyono tidak dapat hadir dalam acara tersebut.

"Beliau ingin datang, tetapi flu berat. Tadinya ingin memaksakan diri, tapi belum kuat, dan menyampaikan salam hormat," kata Presiden.

Terkait dengan satu tahu wafatnya Ibu Ainun Habibie, Presiden Yudhoyono mengatakan bahwa beliau adalah sosok yang istimewa.

"Apa yang Ibu Ainun lakukan ketika harus dampingi, beri semangat, energi dan ketetapan hati Pak Habibie di masa sulit, karena yang dilakukan Presiden salah, maka dampaknya akan besar," kata Kepala Negara.

Presiden juga menambahkan, "Pak Habibie dan Ibu Ainun saling memperkuat dalam suka dan duka, itu yang bisa menegarkan hati seseorang, membuat tabah."

Peringatan satu tahun wafatnya Ainun Habibie diselenggarakan di kediaman Presiden ketiga RI di kawasan Patra Kuningan Jakarta Selatan.

Selain diisi oleh pembacaan tahlil, acara itu juga diisi dengan testimoni peran Ainun Habibie dalam sejumlah organisasi. Organisasi yang memberikan testimoni adalah organisasi bank mata Indonesia yang disampaikan oleh Ny. Nila Anfasa Moeloek dan Yayasan Orbit, yang memberikan bea siswa bagi anak-anak dari keluarga miskin, oleh Ny. Etty Mari`e Muhammad.
(T.P008)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011