Pangkalpinang (ANTARA News) - Razia yang dilakukan Departemen Hukum dan HAM (Depkumham) Provinsi Bangka Belitung (Babel) berlangsung tegang karena kepala lembaga pemasyarakatan (Kalapas) Pangkalpinang memberikan teguran keras kepada napi yang tidak mau mengaku membawa telepon selular.

Pantauan ANTARA News di Lapas Pangkalpinang, razia yang dilakukan sekitar pukul 01.30 Sabtu dini hari mengagetkan penghuni lapas yang sedang tertidur pulas.

Begitu pintu sel dibuka petugas lapas, satu persatu napi dikeluarkan dari dalam sel dan petugas lapas memeriksa seluruh isi sel dan berhasil menemukan sejumlah uang di dalam sel.

Napi yang berada di sel lain yang mengetahui ada razia langsung membuang charger dan telepon selular ke belakang sel, namun petugas yang memeriksa belakang sel menemukan benda-benda itu.

Saat penggeledahan di sel lain, petugas menemukan dua unit telepon selular sejumlah charger, batere, gunting dan beberapa butir obat.

Ketegangan terjadi saat Kepala lapas Pangkalpinang, Zulkipli bertanya kepada penghuni sel jika mereka adalah pemilik telepon selular, dan Zulkipli mengancam tidak akan membuka pintu sel jika tidak mau mengaku.

Ia mengatakan, petugas lapas akan menindak tegas setiap penghuni sel yang menyimpan telepon seluler tapi tidak mau mengaku.

"Saya akan menindak tegas setiap penghuni sel yang kedapatan menyimpan telepon tapi tidak mau mengaku, sebab kami sudah menemukan sejumlah charger dalam sel tapi telepon selular tidak ada," katanya.(*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010