Jakarta (ANTARA News) - BPPT membuat prototipe alat yang mampu mengatasi persoalan kualitas daya listrik di sektor industri bernama DVR (Dinamic Voltage Restorer) yang mencegah kerugian akibat kedip tegangan.

"Sektor industri perlu mendapat pasokan tenaga listrik yang handal untuk menjaga kelangsungan produksi," kata Direktur Pusat Teknologi Konversi dan Konservasi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Andhika Prastawa di sela Focus Group Discussion tentang Penanganan Kualitas Daya pada Industri di Jakarta, Kamis.

Namun, lanjut dia, pasokan listrik seringkali mendapat gangguan yang bisa berasal dari penyebab alam misalnya sambaran petir atau pohon tumbang, namun bisa juga berasal dari sumber-sumber distorsi.

Distorsi bisa berasal dari penyerapan listrik yang terlalu besar dari "starting motor" peralatan elektronik yang terjadi secara bersamaan yang kemudian menyebabkan terjadinya penurunan kualitas daya misalnya kedip tegangan.

"Kedip tegangan walaupun hanya sepersekian detik tapi sangat berdampak pada sektor industri. Misalnya komputer yang tiba-tiba `restart` dan program rusak sehingga menurunkan produktivitas perusahaan," katanya.

Disebutkan, dari survei yang dilakukan di lima sektor industri, satu kali peristiwa penurunan daya listrik di pabrik dengan 100 karyawan membuat perusahaan rugi Rp115 juta, di pabrik dengan skala 350 karyawan rugi Rp400 juta dan dengan 1.000 karyawan kerugian mencapai Rp600 juta. Bahkan di suatu pabrik makanan anjloknya tegangan membuat perusahaan rugi Rp1-2 miliar.

"Secara kasat mata tidak terlihat karena kejadiannya hanya dalam orde detik tetapi bisa membuat kegagalan sistem komputer, misalnya seperti yang terjadi di Bandara Soekarno-Hatta beberapa waktu lalu," katanya.

Solusi yang diberikan BPPT adalah berupa tim yang melakukan analisis ke industri untuk menilai kualitas daya listriknya, pemecahannya bisa dengan mengatur beban dan memasang filter-filter bisa juga dengan memasang DVR.

"DVR merupakan suatu alat penyimpan muatan listrik menggunakan kapasitor dilengkapi "switch" dengan kecepatan sangat tinggi," kata Andhika.

Alat ini dapat mendeteksi tegangan di suatu pabrik dan jika ada penurunan daya membuatnya kembali stabil.

"Semacam UPS (Uninterruptible Power Supply), tapi UPS hanya untuk tegangan yang putus. Alat ini lebih fokus untuk menjaga kualitas daya listrik," katanya. (D009/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010