Jakarta (ANTARA News) - Sepuluh orang warga negera Indonesia yang dievakuasi dari pengungsian di wilayah dilanda tsunami Sendai, Jepang,  Rabu petang tiba di Indonesia dengan menumpang pesawat Garuda Indonesia GA 885.

Siaran pers KBRI Tokyo menyebutkan, 94 WNI pengungsi sebelumnya telah kembali ke Indonesia pada Selasa pagi, juga dengan GA 885. Sementara itu, untuk evakuasi WNI lainnya, Tim Relief III KBRI Tokyo telah berangkat ke Miyagi (termasuk Kota Kesennuma dan Ishinomaki) dan wilayah yang termasuk dalam radius tertutup di Fukushima, terkait reaktor PLTN yang belum stabil.

Banyak ABK WNI yang berada di pesisir Kesennuma yang terkena tsunami, sehingga wilayah ini termasuk dalam fokus Tim Relief III KBRI Tokyo. Hingga Rabu pagi, tercatat 60 WNI selamat di Kesennuma.

Upaya evakuasi ini dilakukan bagi WNI yang berada di wilayah terkena dampak gempa dan tsunami terparah.

Pihak Kepolisian Nasional Jepang (NPA) melaporkan 3676 korban meninggal dan 7558 hilang. Sementara itu, tercatat 4 ABK kapal `Kunimaru No. 3` yang dinyatakan hilang dan 17 ABK kapal `Yahata Maru No. 35` yang hilang kontak sejak Jumat (11/3). Adapun 8 ABK Taikimaru`, 7 ABK `Shinko Maru 78`, dan 9 ABK `KM TBI Jaya` telah dinyatakan selamat.

Dari Fukushima dilaporkan bahwa Pemerintah Jepang dan TEPCO, perusahaan operator PLTN Fukushima, terus berusaha mengupayakan pendinginan reaktor PLTN Fukushima. PLTN Fukushima terdiri atas 2 kompleks, yaitu Fukushima I (enam reaktor) dan Fukushima 2 (empat reaktor).

Sebanyak empat reaktor di Fukushima I telah mengalami kegagalan sistem pendinginan reaktor dan upaya pendinginan manual dengan memasukkan air laut masih belum berhasil. Kegagalan sistem pendinginan ini memicu kekhawatiran terjadi kebocoran radiasi. Adapun empat unit reaktor di Fukushima II dilaporkan aman.

Pada hari Rabu, beberapa ahli nuklir Indonesia di Jepang melakukan dialog di KBRI Tokyo untuk membahas kondisi PLTN Fukushima. Hasil dialog membagi dua wilayah kritis di Fukushima, yaitu Ring 1 (radius 0-50 km dari PLTN) dan Ring 2 (radius 50-100 km). Warga yang berada di wilayah Ring 1 disarankan agar pindah ke radius aman, sementara warga di wilayah Ring 2, radius (50-100 km) disarankan agar selalu berhati-hati dan berada di dalam rumah, dengan pintu dan jendela tertutup.

Kondisi di wilayah lain Jepang mulai pulih. Di Sendai, listrik dan air sudah mulai berjalan. Di wilayah Ibaraki, listrik, air dan gas juga sudah mulai pulih. Sementara itu di Tokyo, jalur kereta dalam kota sudah mulai berjalan sejak Senin (14/3), namun masih sangat jarang karena terhambatnya suplai listrik di Tokyo sehubungan terganggunya PLTN Fukushima sebagai pemasok listrik Tokyo.

Gempa dengan skala yang cukup besar masih sering terasa di Jepang. Pada Rabu pagi terjadi gempa dengan kekuatan 6 SR di laut dekat Ibaraki (150 km arah timur Tokyo), dengan kedalaman 10 km. WNI yang berada di wilayah Tohoku (timur laut Jepang) telah disarankan untuk terus berhati-hati dan tenang, serta tetap memperhatikan informasi bencana dari otoritas Jepang, demikian siaran pers KBRI Tokyo.

(ANTARA/S026)


Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011