"Pendidikan merupakan tempat dan lokus yang sangat strategis."
Bandung (ANTARA News) - "Terus terang, dalam pengalaman saya, kewirausahaan jarang bisa dihasilkan melalui pendidikan formal," demikian pendapat Wakil Presiden RI periode 2004-2009, M. Jusuf Kalla, Bandung, Kamis.

Oleh karena itu, Kalla dalam pidato ilmiah berjudul "Kemajuan Bangsa, Pendidikan dan Kewirausahaan" saat menerima gelar doktor kehormatan (Doctor Honoris Causa) dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung menegaskan, pendidikan kewirausahaan harus dimulai dengan adanya keinginan kuat untuk memulai usaha.

Bahkan, Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) tersebut mengatakan, pengusaha itu ibarat seseorang yang mau belajar berenang.

"Orang bisa membaca berbagai teori tentang bagaimana cara bisa berenang, tetapi jika tidak dia mulai dengan masuk ke dalam kolam untuk berenang, maka dia mungkin tidak akan pernah bisa berenang," ujarnya.

Jadi, politisi dan pengusaha senior itu menilai, faktor yang penting ialah mendorong seseorang untuk memulai usaha. Selain itu, ia pun menyatakan, hampir semua inovasi dimulai dari universitas dan perguruan tinggi, sehingga, lanjut universitas hendaknya jangan terbelenggu oleh birokrasi dan pemikirannya sendiri.

"Dalam pengamatan saya, banyak universitas terbelenggu masalah-masalah internal, bahkan terhadap kecenderung universitas terjebak dalam kebanggaan bahwa ia memainkan peran penting, dan bahkan saham terbesar dalam kebangkitan reformasi," ujarnya.

Ia juga menyinggung tentang dunia pendidikan di Indonesia yang dinilai semestinya menanamkan cara pandang dunia yang positif, mencerahkan dan visioner tentang masa depan.

"Pendidikan merupakan tempat dan lokus yang sangat strategis untuk menyemai dan menanamkan berbagai nilai sewaktu paling dini dan berkelanjutan sesuai jenjang pendidikan yang ada," katanya.

Dalam konteks ini, kata Kalla, semestinya pendidikan lebih berorientasi ke dalam, dan tidak berorientasi keluar melalui eksperimen semacam sekolah bertaraf internasional menggunakan bahasa asing, khususnya bahasa Inggris, sebagai bahasa pengantar.

"Seharusnya pendidikan dasar lebih menekannkan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar baik secara lisan atau tulisan. Terlebih, bahasa bukan sekadar soal bertuturkata yang baik, namun juga menyangkut kemampuan menyusun logika, alur pikir atau sistematika berpikir, sehingga dapat dipahami orang lain," ujar Kalla menambahkan.

Muhammad Jusuf Kalla menerima gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung di Gedung Balai Pertemuan Ilmiah UPI, Jalan Dr Setiabudhi, Bandung.

Ketua Tim Promotor UPI, Prof Dr H Suryana, mengatakan bahwa pemberian gelar Doktor Honoris Causa kepada M. Jusuf Kalla karena dianggap sangat mumpuni untuk dianugerahi gelar tersebut.

"Dari aspek akademis maupun non-akademis saudara Jusuf Kalla tidak diragukan lagi, bahkan beliau adalah tokoh yang memiliki karakter disiplin, loyak, dan menunjukkan kepribadian yang selalu menghargai jati diri bangsa" kata Sunaryo.
(U.KR-ASJ/M019/Rw.P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011