London (ANTARA News) - Polisi Inggris mengatakan Selasa tidak menemukan pesan intelijen khusus terkait ancaman keamanan terhadap pernikahan Pangeran William dan Kate Middleton namun bersumpah akan menindak "keras" rencana protes kaum Muslim.

Scotland Yard mengatakan lebih dari 5.000 polisi termasuk satuan khusus perlindungan dan persenjataan, akan bertugas selama upacara Jumat di Westminster Abbey, sementara personil militer juga akan berjajar di sepanjang rute.

"Di London kami beroperasi seperti biasanya menghadapi kondisi ancaman serius terorisme internasional, dan tentu saja kami telah siap menghadapi tingkat ancaman untuk event ini," kata komandan Christine Jones, salah satu perwira yang memimpin operasi keamanan masif ini, dalam sebuah konferensi pers.

"Namun sementara ini kami tidak punya masukan intelijen khusus yang mengindikasikan ancaman terhadap event tersebut."

Inggris menjadi sasaran serangan kaum militan Islam selama beberapa tahun belakangan ini, yang paling berdarah adalah empat bom bunuh diri di jaringan transportasi London pada 7 Juli 2005, yang menewaskan 52 orang.

Polisi mengakui bahwa sebuah kelompok Islam garis keras, Muslim Against Crusades, telah menolak untuk menyepakati persyaratan pawai protes selama berlangsungnya pesta pernikahan dan juga gagal bertemu dengan polisi minggu lalu.

Sebuah spanduk pada website kelompok tersebut memperingatkan Pangeran William dan adiknya Pangeran Harry, keduanya anggota angkatan bersenjata Inggris, agar "berhati-hati".

Demonstrasi tandingan juga dirancang English Defence League, kelompok kanan-jauh yang mengadakan sejumlah protes terhadap Islam radikal dalam beberapa bulan belakangan, banyak diantaranya berubah kekerasan.

Namun Jones mendesak para petugas agar mengambil tindakan "keras, telak" terhadap protes macam apapun yang mencoba mengganggu hari besar tersebut.

Enam buron terkait kekerasan selama pawai serikat buruh terbesar Inggris bulan lalu menentang pemotongan anggaran pemerintah ditangkap belakangan di tengah kekhawatiran mereka akan melakukan kekacauan serupa, tambahnya.

"Hari ini menjadi hari perayaan, suka cita dan perarakan kebesaran, hari yang fantastis bagi Inggris," kata Jones.

Ratusan ribu orang diperkirakan akan memadati London menyambut pernikahan itu, peristiwa kerajaan terbesar sejak pernikahan orang tua William Pangeran Charles dan Puteri Diana pada 1981, demikian AFP melaporkan. (ANT/K004)

Penerjemah: Kunto Wibisono
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011