Bogor (ANTARA News) - Rektor IPB Prof Dr Ir Herry Suhardiyanto terpilih sebagai Ketua Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia Organisasi Wilayah Bogor, Jawa Barat, masa bakti 2011-2016.

Herry terpilih dalam Musyawarah Wilayah ICMI Orwil Bogor yang digelar di Balai Kota, Sabtu, menggantikan Ketua lama Prof Dr. Ir. H.MH Bintoro, demikian siaran pers Humas Pemerintah Kota Bogor, Minggu.

Sebagai ketua ICMI terpilih, Herry mengharapkan ICMI mampu menjadi bagian penting merajut potensi umat Islam.

"Umat Islam saat ini ibarat bangunan yang sudah banyak kolomnya, terdiri dari berbagai kelompok organisasi pendidikan umat, dan gerakan-gerakan dakwah. ICMI harus bisa menjadi bagian untuk merajut potensi Umat Islam yang berkelompok ini," kata Herry Suhardiyanto seperti dikutip Humas Pemkot.

Herry mengatakan, peran ICMI adalah menyatukan blok yang ada namun tidak harus masuk dalam blok mana pun.

ICMI harus menempatkan diri menjadi organisasi yang cendekiawan yang bisa menyatukan potensi yang ada untuk kesejahteraan umat.

Sebagai ketua ICMI terpilih masa bakti 2011-2016 Herry mengharapkan, ICMI dapat berperan dalam membimbing masyarakat sesuai ajaran Islam dan harus diimplementasikan dalam kehidupan pelaksanaan tugas sehari-hari.

"ICMI harus bisa membimbing umat Islam untuk tidak menyukai simbol-simbol yang bersifat bombastis, karena banyak hal-hal yang kecil belum tersentuh," katanya.

Sementara itu, Ketua Umum ICMI Pusat Dr. Ing. H. Ilham Akbar Habibie yang membuka resmi Muswil ICMI orwil Bogor 2011 mengingatkan, kepada anggotanya agar dalam membuat program bisa menyentuh "akar rumput".

Mulai dari program yang berkaitan dengan pendidikan, kesehatan dan ekonomi.

"Hendaknya program yang dibuat bukan sekadar program yang bombastis, tapi program yang dibuat harus dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," kata Ilham.

Ilham juga mengingatkan, bahwa selama ini ICMI sudah berkomitmen untuk melakukan program pemberdayaan terutama di bidang ekonomi, pendidikan, dan kesehatan, serta ketercapaian tujuan pembangunan milenium atau "Millenium Development Goals" (MDG), target pembangunan kesejahteraan rakyat yang ditetapkan PBB.

Usaha tersebut, menurut Ilham membutuhkan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna berikut keseimbangan etika dan moral yang berlandaskan keimanan dan ketakwaan yang kuat.

"Salah satunya lewat program revitalisasi masjid yang dikemas dalam i-masjid," katanya.

Dijelaskannya, program tersebut adalah mengembangkan masjid tidak hanya sebagai tempat beribadah, tapi juga sebagai pusat data dan pengembangan ekonomi umat. Salah satu contohnya terdapat di Bandung.

Sebelumnya Wali Kota Bogor Diani Budiarto dalam sambutannya yang dibacakan Sekretaris Daerah Kota Bogor, Bambang Gunawan mengharapkan ICMI ikut berperan dalam menangani masalah pluralitas di tengah masyarakat.

Karena dari gejala yang ada, saat ini sebagian masyarakat cenderung mengabaikan pluralitas. Bahkan sebagian, tampak mencoba memanfaatkan pluralitas untuk mengembangkan paham pluralisme agama sebagai paham yang menyamakan semua ajaran agama.

"Maka dari itu ICMI dituntut untuk ikut turun tangan menangani munculnya gejala yang tumbuh di masyarakat saat ini," kata Bambang.

Menurut Bambang gejala tersebut wajib dicermati dan ditangani. Karena dapat melemahkan makna pluralitas yang selama ini menjadi kekuatan dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara. "Wacana pluralitas penting dikembangkan di tengah masyarakat. Karena secara faktual, bangsa ini dibangun oleh kebhinekaan dari segala aspek," katanya.(*)
(T.KR-LR/N005)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011