Brussels (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Jenderal Anders Fogh Rasmussen, pada Rabu waktu setempat (Kamis WIB) mengatakan bahwa kepergian pemimpin Libya, Muamar Gaddafi, dari kekuasaan hanya masalah waktu dan masyarakat internasional harus siap menerima era pasca-Gaddafi.

"Masalahnya bukan apakah Gaddafi akan pergi, tapi kapan. Itu dapat terjadi dalam waktu dekat. Itu dapat terjadi besok," kata pemimpin NATO itu pada forum yang dituanrumahi oleh Carnegie Europe di Brussel.

Upaya penengahan internasional mengenai Libya tak membuat kemajuan sementara NATO meningkatkan serangan udaranya terhadap pasukan Gaddafi.

Rasmussen mengatakan, persekutuan Barat tersebut telah memutuskan untuk memperpanjang misinya di Libya selama 90 hari lagi dan akan meningkatkan tekanan militer "selama diperlukan" guna melicinkan jalan bagi penyelesaian politik.

Pemimpin NATO itu mengatakan ia tak melihat peran besar bagi aliansi 28 negara tersebut setelah NATO menyelesaikan operasinya, yang mendapat mandat PBB.

"Tapi, segera setelah Gaddafi pergi, masyarakat internasional harus membantu rakyat Libya memastikan peralihan menuju demokrasi secara damai dan teratur. Dan pemerintah tersebut harus mulai merencanakan dan menyiapkan hari itu," katanya.

Selain itu, Rasmussen mengatakan, NATO sangat layak untuk membantu Libya memperbarui sektor militernya.

"Kami siap berbagi keahlian serta pengalaman kolektif kami, juga untuk keuntungan Libya ... Saya dapat membayangkan pemberian bantuan dalam membangun kementerian pertahanan baru di Libya, kepala staf gabungan dan lembaga keamanan nasional," katanya.

Sementara itu, dari Tripoli dilaporkan sedikit-dikitnya terjadi selusin ledakan pada Kamis, dan mengguncang ibu kota Libya tersebut, yang menjadi sasaran serangan udara NATO selama lebih dari satu pekan sekarang, kata seorang koresponden AFP.

Sebanyak enam ledakan terjadi sekitar pukul 00.35 waktu setempat (05.35 WIB) dan diikuti oleh beberapa ledakan lagi beberapa menit kemudian.
(Uu.C003/A011)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011