Ekspor lukisan berfluktuasi setiap tahun, namun secara rata-rata dalam lima tahun terakhir periode 2006-2010 meningkat sebesar 41,4 persen.
Denpasar (ANTARA News) - Nilai ekspor lukisan Bali ke pasaran mancanegara naik sebesar 36,55 persen, dari senilai 46.667 dolar AS pada bulan Maret 2011 menjadi 63.997 dolar AS pada bulan April 2011.

"Namun dari segi volume berkurang 22,21 persen dari 3.296 buah menjadi 2.564 buah," kata Kepala Biro Humas dan Protokol Pemerintah Provinsi Bali I Ketut Teneng, di Denpasar, Rabu.

Ia mengatakan, "Ekspor lukisan itu hanya yang tercatat pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali. Kanvas karya seniman Bali lebih banyak yang dibeli oleh wisatawan mancanegara saat berliburan ke Bali, maupun koleksi seni yang langsung dibawa pulang ke negaranya, sehingga tidak tercatat secara resmi".

Dengan demikian hasil penjualan lukisan di masyarakat, nilai dan volumenya jauh lebih besar dibanding yang tercatat secara resmi.

Ketut Teneng menambahkan, "Ekspor lukisan berfluktuasi setiap tahun, namun secara rata-rata dalam lima tahun terakhir periode 2006-2010 meningkat sebesar 41,4 persen."

Peningkatan yang cukup menggembirakan itu berkat hasil kreativitas seniman lukis Pulau Dewata sangat diminati pencinta seni maupun kolektor mancanegara.

Ekspor lukisan, baik aliran tradisi maupun kontemporer hasil sentuhan seniman kanvas selama 2010 mampu menghasilkan devisa sebesar 1,7 juta dolar AS.

Sedangkan tahun 2006 devisa yang dihasilkan tercatat 782.972 dolar AS meningkat 184,9 persen menjadi 8,23 juta dolar AS pada tahun 2007 dan bertambah lagi 63,1 persen atau 3,63 juta dolar AS pada tahun 2008.

Sementara pada 2009 ekspor lukisan itu menyumbangkan devisa 2,42 juta dolar AS. Ekspor karya seni itu dengan tujuan berbagai negara hanya yang tercatat dengan menggunakan dokumen resmi dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat.

Ketut Teneng menjelaskan, Bali sebagai daerah tujuan wisata yang menerima kunjungan 2,57 juta wisatawan mancanegara selama 2010, atau meningkat 8,01 persen dari tahun sebelumnya yang tercatat 2,38 juta orang, merupakan salah satu pasaran potensial bagi hasil industri kecil dan kerajinan rumah tangga, termasuk lukisan.

"Hampir setiap wisatawan mancanegara yang pulang ke negaranya setelah menikmati liburan di Bali membeli oleh-oleh hasil kerajinan, termasuk lukisan sebagai kenang-kenangan pulang ke negaranya," tutur Ketut Teneng.

Demikian pula wisatawan dalam negeri saat berliburan ke Pulau Dewata membeli hal yang sama, namun semua itu sulit dipantau, mengingat cinderamata, termasuk lukisan dapat mereka bawa secara mudah.

"Lukisan yang dibeli langsung oleh wisatawan dalam dan luar negeri itu bisa jadi nilainya jauh lebih besar dibandingkan yang tercatat secara resmi pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat," tutur Ketut Teneng.

(ANTARA)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011