Washington (ANTARA News) - Dana Moneter Internasional Kamis mengatakan siap untuk terus mendukung perjuangan Yunani mengatasi krisis utangnya, asalkan pemerintah mengadopsi langkah-langkah ekonomi yang telah disepakati.

"Kami siap melanjutkan dukungan kami untuk persoalan Yunani untuk mengadopsi reformasi kebijakan ekonomi yang disetujui dengan otoritas Yunani," juru bicara IMF Caroline Atkinson mengatakan dalam sebuah pernyataan.

"Kemajuan sedang dibuat dalam diskusi untuk memastikan program pembiayaan penuh, dan kami mengantisipasi hasil positif ini di pertemuan grup euro berikutnya," kata dia.

Para menteri keuangan zona euro menetapkan untuk bertemua pada Minggu dan Senin di Luxembourg.

Pertemuan bulanan dijadwalkan 11 Juli, di Brussels.

Atkinson mencatat kesimpulan dari kajian program IMF yang tertunda masih menjadi persoalan untuk persetujuan oleh dewan eksekutif.

Pernyataan IMF datang karena perdana menteri Yunani, George Papandreou, meminta anggota parlemen di Partai Sosialis bersatu setelah dua deputinya berhenti karena memprotes langkah-langkah penghematan.

Papandreou berjuang untuk membentuk pemerintahan baru untuk mempelopori gelombang reformasi kontroversial yang diperlukan untuk penyelamatan keuangan.

Saat ini pemerintah sedang terkunci dalam negosiasi alot dengan rekan-rekan Eropa untuk bailout baru setelah paket Uni Eropa-IMF sebelumnya dianggap cukup untuk mendapatkan ekonomi yang dilanda krisis utang bangkit kembali.

Yunani telah memperingatkan akan mampu membayar tagihan bulan depan tanpa angsuran pinjaman 12-miliar euro (17 miliar dolar AS) dari Uni Eropa dan IMF, bagian dari paket bailout yang lebih luas 110-miliar euro yang disepakati pada Mei 2010.

Sebuah suara kritis di parlemen tentang paket penghematan baru yang kontroversial senilai lebih dari 28 miliar euro (40 miliar dolar AS) diminta oleh kreditor Yunani sebagai balasan untuk menginfus bantuan terbaru, harus dilakukan pada akhir bulan.

Seorang penasehat khusus untuk direktur pelaksana IMF, Min Zhu, mengatakan institusi prihatin tentang ketidakpastian di Yunani karena negara di tepi "default" (gagal bayar) utang di tengah-tengah meningkatnya protes keras terhadap langkah-langkah penghematan.

"Situasi berubah sangat dramatis dalam 24 jam terakhir," katanya di Paris.

"Ada banyak ketidakpastian ... Kami bekerja sangat keras pada masalah ini. Kami siap untuk memberikan dukungan ... Ini adalah masalah mutlak penting hari ini untuk Yunani, untuk Eropa dan untuk ekonomi global secara keseluruhan," demikian AFP melaporkan. (A026/A027/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011