New York (ANTARA News) - Saham Amerika Serikat berakhir "mixed" (bervariasi) pada Kamis waktu setempat, karena kekhawatiran tentang krisis utang Yunani diimbangi oleh sepasang laporan ekonomi positif dari Amerika Serikat.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 64,25 poin (0,54 persen) menjadi berdiri di 11.961,52.

Indeks S&P 500 naik tipis 2,22 poin (0,18 persen) menjadi mencapai 1.267,64, sementara indeks komposit teknologi Nasdaq turun 7,76 poin (0,29 persen) menjadi 2.623,70.

"Kami memiliki beberapa berita ekonomi yang baik hari ini," kata Peter Cardillo dari Avalon Partners. "Tentu saja situasi Yunani masih dalam sorotan."

Sebelumnya, saham Eropa jatuh di tengah kekhawatiran "default" (gagal) mendestabilisasi oleh Yunani sementara negara Mediterania yang memiliki masalah fiskal itu diguncang oleh ketidakpastian politik dan protes jalanan.

Di Amerika Serikat, Departemen Tenaga Kerja mengatakan klaim baru pengangguran jatuh ke 414.000 dalam pekan yang berakhir 11 Juni, menandai penurunan empat persen dari minggu sebelumnya.

Sementara laporan lain menunjukkan bahwa perumahan AS mulai tumbuh lebih dari yang diharapkan pada Mei, "rebound" (berbalik naik) 3,5 persen dari April.

Saham operator saluran pipa gas AS Energy Transfer Equity naik 8,2 persen setelah mengumumkan pihaknya membeli perusahaan gas utama lain, Southern Union Company, dalam kesepakatan senilai 7,9 miliar dolar AS.

Saham Southern Union melonjak 17,5 persen karena berita kesepakatan tersebut.

Dalam sebuah tanda peringatan bagi perusahaan teknologi yang sedang naik bintangnya, saham Pandora jatuh 23,9 persen menjadi menetap di 13,26 dolar AS, di bawah harga IPO perusahaan sebesar 16 dolar AS, hanya satu hari setelah perusahaan radio Internet itu go public.

Harga obligasi naik. Imbal hasil pada obligasi negara berjangka 10-tahun AS turun ke 2,91 persen dari 2,97 persen pada Rabu, sementara pada obligasi 30-tahun turun menjadi 4,16 persen dari 4,20 persen.

Harga dan imbal hasil obligasi bergerak dalam arah yang berlawanan, demikian AFP melaporkan.  (A026/A027/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011