Hal itu disampaikan Fauzi Bowo yang akrab disapa Foke itu yang diminta oleh Gubernur Berlin untuk tampil di panggung meresmikan acara Hoffest Berlin yang menampilkan berbagai kesenian dan juga pameran pameran berbagai produk yang ada di Kota Berlin seperti hotel, bank dan restoran.
Kehadiran Gubernur Fauzi Bowo ke Jerman dalam rangkaian penyelenggaraan "Jakarta-Berlin Art Festival" mendapat undangan khusus dari gubernur Berlin dan minta seniman Indonesia menghibur 3.500 undangan yang datang dalam acara Barliner Hoffest.
Dalam Hoffest, Gubernur Berlin minta Jakarta sebagai Sister City Berlin untuk mengisi acara di panggung utama Hoffest yang merupakan pesta rakyat Berlin berisi hiburan serta sajian kuliner dan minuman yang berlimpah disediakan secara bercuma cuma untuk para pengunjung.
Foke kepada koresponden Antara London, mengatakan Gubernur Berlin secara khusus minta Jakarta menampilkan misi kesenian yang bertepatan dengan digelarnya Festival Budaya Jakarta Berlin Art Festival yang berlangsung dari 25 Juni hingga 3 Juli mendatang.
"Kebetulan timingnya sangat tepat pas penyelenggaraan Jakarta Berlin Art festival," ujar Gubernur.
Menurut Foke, kerja sama sister city antara Jakarta Berlin sudah berlangsung sejak tahun 1984 dan kerja sama ini dalam berbagai aspek kehidupan warga kedua kota.
Dikatakannya sebagai Gubernur ia berusaha mencari berbagai peluang yang dapat manfaat bagi warga Jakarta maupun Berlin. Setiap dua tahun sekali ada acara kebudayaan dan festival internasional.
Tahun ini Jakarta mendapat kesempatan untuk mengisi acara dengan menampilkan berbagai kesenian dan kebudayaan Indonesia selama seminggu dan perwakilan seniman yang dibawa adalah sesuai dengan minat masyarakat Berlin.
Diharapkannya dengan digelarnya Jakarta Berlin Art Festival, Jakarta sebagai pusat budaya bangsa dapat ditampilkan dan juga bisa ambil bagian dalam penyelenggaraan Hoffest tahun ini yang merupakan pesta rakyat yang butuh ditiru.
Menurut Foke, ia juga sempat membicarakan berbagai hal dengan Gubernur Berlin seperti pendidikan ketrampilan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Jakarta.
Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata DKI Jakarta, Arie Budhiman, mengharapkan bahwa acara Berlin Jakarta Art Festival bisa berjalan lancar dan sukses dan juga kehormatan bagi Jakarta tampil di Hoffest.
Dikatakannya, Jakarta Berlin Art Festival persiapanya sudah dilakukan sejak setahun lalu dan pemerintah DKI Jakarta mendukung kegiatan dan juga didukung oleh sekitar 100 seniman dari berbagai seni dan budaya baik tradisional maupun kontemporer.
"Merupakan awal yang sangat baik Jakarta dan Berlin hubungannya semakin baik tidak hanya seker sister city tetapi juga hubungan yang sifatnya memberikan apresiasi budaya kedua kota," ujarnya.
Apalagi bila acara serupa juga digelar di Jakarta, dengan mendatangkan seiman dari Jerman ke Jakarta, merupakan suatu hal yang luar biasa, ujarnya.
Sementara itu anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, H Maman Firmansyah mengatakan promosi budaya itu tidak main main karena menyangkut martabat bangsa. Untuk itu ia minta pemerintah DKI benar benar memikirkan promosi budaya tidak terpisahkan dari berbagai pembangunan.
Indonesia dikenal dengan budayanya dan tampilan budaya Indonesia khususnya Jakarta sangat menggembirakan dan memuaskan, ujarnya.
Sementara itu seniman Indonesia Tom Ibnur yang tergabung dalam Tom Ibnur dan IKJ Dance Company kepada Antara mengatakan bahwa ia merasa bangga bisa tampil dalam Hoffest yang merupakan festival yang berkualitas bahkan undangan yang datang adalah para petinggi yang ada di Berlin.
"Saya senang dan gembira bisa menampilkan kesenian Indonesia dan mempromosikan Jakarta kepada masyarakat Berlin," ujar Tom Ibnur yang menampilkan Tari Piring yang membuat penonton takjub akan kepiawaian Tom menarikan Tari Piring.
Selain menampilkan Tari Piring Tom Ibnur dan IKJ Dance Compay juga membawakan Tari Rongeng Jakarta yang sangat dinamis serta persembahan music harfa oleh Maya Hasan dan kehadiran abang dan none Jakarta menambah meriah rombongan tim kesenian DKI Jakarta.(*)
(H-ZG/A041)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011
