Buah yang dihasilkan Indonesia itu sesungguhnya sangat berkualitas karena tekstur, dagingnya dan bahkan rasanya yang khas memiliki keunggulan dibanding buah impor
Jakarta (ANTARA News) - Menteri BUMN Mustafa Abubakar ternyata penggemar berat mengkonsumsi buah-buahan lokal.

Apalagi ditengah maraknya gempuran buah-buahan impor dinilai sebagian kalangan mengakibatkan konsumsi buah-buahan lokal menurun.

Namun anggapan tersebut tidak berlaku bagi Menteri BUMN Mustafa Abubakar, karena buah-buahan asli lokal masih tetap menjadi favoritnya.

"Buah-buahan lokal tetap tidak tergantikan, tidak tertandingi baik dari sisi jenis yang sangat bervariasi maupun dari rasa," kata Mustafa kepada ANTARA di sela kampanye "Gemari Buah Lokal" yang digagas Himpunan Alumni Institute Pertanian Bogor, di Parkir Timur Senayan, Jakarta, Minggu.

Hadir dalam kegiatan tersebut Menteri Pertanian Suswono, Wakil Menteri Peranian Bayu Krisnamurti, Rektor IPB Herry Suhardyanto, Ketua Umum Himpunan Alumni-IPB Said Didu, Dirut Perum LKBN ANTARA Mukhlis Yusuf, para mahasiswa dan alumni IPB, pimpinan lembaga negara serta tokoh berbagai profesi dan lintas generasi.

Program kampanye Gemari Buah Indonesia dilakukan dalam bentuk seminar, pameran, diskusi hingga Jalan Sepeda Santai (JSS) demi mengimbau masyarakat agar mengkonsumsi buah lokal.

Kesukaan Mustafa terhadap buah lokal tampaknya tidak bisa ditutupi.

Sesaat setelah prosesi kampanye yang ditandai dengan pembelahan patung buah durian raksasa yang berisikan ragam buah-buahan lokal, Mustafa langsung saja memilih dan mencicipi buah jambu air.

Padahal komando dari pembawa acara untuk memakan secara bersama dengan para pseserta kampanye lainnya belum dimulai.

Menurut pria asal Aceh ini, dalam kesehariannya dirinya tidak bisa lepas dari buah-buahan lokal.

"Saya suka hampir semua buah lokal. Jeruk medan, jeruk pontianak, rambutan, manggis, duku, pepaya...saya santap," katanya.

Namun kegemarannya terhadap buah mangga juga tidak diragukan. Ia sedikit banyak sangat memahami jenis dan rasa buah mangga dengan nama ilmiah "Mangifera Indica" ini.

"Saya tahu mana yang mangga harum manis, mangga gedong, mangga indramayu, mangga gincu...Mangga itu banyak jenis lho...jangan salah dan saya suka semua yang namanya mangga," kata Mustafa.

Meski jenis buah lokal sangat banyak namun ia berharap para peneliti tetap meningkatkan rekayasa genetika buah-buahan asli Indonesia.

"Buah yang dihasilkan Indonesia itu sesungguhnya sangat berkualitas karena tekstur, dagingnya dan bahkan rasanya yang khas memiliki keunggulan dibanding buah impor," kata Mustafa.

Seakan menjadi harga mati, buah lokal menjadi favoritnya.

"Mulai dari rumah, di kantor bahkan di dalam mobil selalu tersedia buah-buahan. Buah-buahan itu kaya dengan karbohidrat, protein dan mineral. Ya...buah lokal tentunya...," kata Mustafa.

Ditanya soal buah durian. Ternyata pria kelahiran Pidie 15 Oktober 1949 ini tidak sungkan membuka rahasia.

"Di setiap kesempatan berkunjung ke daerah...saya selalu berburu durian karena masing-masing daerah memiliki jenis durian yang berbeda-beda," katanya.

Jadi tertebak juga bahwa durian buah yang berasal dari kawasan Asia Tenggara dengan nama latin Durio zibethinus merupakan favorit sanga Menteri.

(ANT)

Editor: Imansyah
Copyright © ANTARA 2011