Jakarta (ANTARA News) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, belum ada evakuasi terhadap warga yang tinggal di sekitar Gunung Lokon, Sulawesi Utara (Sulut), menyusul peningkatan status menjadi awas atau level tertinggi sejak Minggu (10/7) malam.

"Hingga saat ini belum ada evakuasi," kata Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, kepada ANTARA News di Jakarta, Senin.

Sutopo mengatakan, hingga saat ini pemerintah daerah terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat setempat.

"Bupati Tomohon juga telah mengeluarkan pernyataan status tanggap darurat untuk Kota Tomohon," katanya.

Dia juga mengemukakan, kondisi Gunung Lokon hingga Senin sore masih berawan, asap dari kawah terlihat terus- menerus dengan warna kelabu dengan ketinggian sekitar 200 meter dari kawah.

"Kondisi masih kondusif sehingga masyarakat belum ada yang mengungsi. Radius kawasan rawan bencana ditetapkan radius 3,5 km dari puncak Lokon," katanya.

Dia juga menambahkan, BNPB telah melakukan koordinasi dengan kementerian, lembaga, Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat, TNI dan Polri.

"Tim Reaksi Cepat BNPB telah diturunkan untuk memberikan pendampingan kepada Pemda," katanya.

Sutopo juga mengimbau kepada warga untuk tetap waspada terkait peningkatan aktivitas Gunung Lokon.

Dia menambahkan, untuk kelurahan yang berada di sekitar Gunung Lokon, namun berlokasi di luar Kawasan Rawan Bencana II agar mewaspadai terjadinya hujan abu, pasir, dan kemungkinan dapat terkena lontaran batu.

"Masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya," katanya.

Dia juga mengatakan, pemerintah Daerah senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Lokon di Desa Kakaskasen, Kota Tomohon, Sulawesi Utara serta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi di Bandung.
(T.W004/A011)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011