Denpasar (ANTARA News) - Sebuah benda mencurigakan yang diduga berisi bahan peledak, Kamis, ditemukan di depan kantor Konsul Jenderal Australia di Jalan Tantular Denpasar, Bali.

Wakil Komandan Satuan Brimob Polda Bali AKBP Ramdhani Hidayat mengatakan bahwa barang tersebut sekarang telah dievakuasi dan dibawa ke Markas Komando Brimob Polda Bali untuk diperiksa.

"Benda mencurigakan itu harus kita urai dulu untuk memastikan apa isinya. Kita belum tahu apakah itu bom atau bukan," ujarnya.

Benda berupa bungkusan kain kantong merah dan bertuliskan "Air Asia" tersebut pertama kali ditemukan oleh petugas keamanan Konjen Australia tepatnya di depan pos penjagaan.

Peristiwa penemuan benda mencurigakan tersebut berawal dari seorang warga negara Australia yang bernama Lord Liam Thomas Oflynn datang ke Australian Counsulate General untuk mengurus paspor sekitar pukul 13.30 wita.

Pria itu pun sempat menanyakan kepada petugas dimana tempat untuk membuang bahan kimia, namun petugas keamanan Konsul Jenderal Australia bernama Irwan Saputra itu pun menjawab tidak ada.

"Tapi pria tersebut meninggalkan tas merah itu begitu saja," kata AKBP Ramdhani.

Pria yang diketahui kelahiran 30 Sepetember 1965 tersebut kemudian pergi dengan menggunakan sepeda motor merek Vario dengan plat nomor DK 4170 SS. Selain sepeda motor, identitas pria tersebut juga telah diketahui selama di Bali menginap di Hotel Home Stays and Villers di Kabupaten Gianyar dan sehari-hari bekerja sebagai teacher visiter.

Khawatir dengan benda tersebut, petugas keamanan itu pun akhirnya melaporkannya ke Polda Bali sekitar pukul 14.30 Wita, dan satu tim Jihandak (Penjinak Bahan Peledak) dan satu unit mobil Gegana langsung diterjunkan ke lokasi.

Seekor anjing pelacak juga diterjunkan ke lokasi untuk melacak benda mencurigakan itu. Proses evakuasi tersebut memakan waktu sekitar 1 jam sehingga jalan Tantular sempat ditutup sementara. Sedangkan benda tersebut akhirnya dibawa ke Markas Komando Brimob Polda Bali untuk di urai.

Sementara itu, keberadaan pria yang membawa tas merah tersebut juga masih tengah dilacak oleh pihak kepolisian, serta mengamankan dua petugas keamanan Australian Counsulate General untuk dimintai keterangan di Polda Bali.

"Tim intelejen masih melakukan pengejaran terhadap pria yang membawa benda itu," kata Ramdhani.

(ANTARA/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011