Jakarta (ANTARA News) - Komisi Atlet Satlak Prima, Donald Wailan Walalangi, mengimbau agar sebaiknya Rahmad Darmawan diberikan konsentrasi penuh dalam mempersiapkan Timnas ke SEA Games mendatang.

"Rahmad sudah membuktikan membawa Persipura dan Sriwijaya juara. Indikasi ini menunjukkan bahwa dia seorang pelatih yang bagus. Dorong saja agar Timnas U-23 bisa berprestasi. Rahmad yang paling tahu para pemain karena dia pernah berhasil membawa Persipura dan Sriwijaya menjadi juara di Liga Super," ujar Wailan Walalangi di Jakarta, Jumat.

Wailan mengatakan, meski Riedl sudah tak lagi menangani Timnas, ia memandang Timnas Indonesia tak perlu kesulitan mempersiapkan diri karena masih ada pelatih lain yang akan menangani Timnas.

Rahmad Darmawan sendiri, lanjutnya, cukup potensial jika dikaitkan dengan prestasi yang pernah dibuatnya saat menangani Persipura dan Sriwijaya FC di ajang Liga Super Indonesia.

Mengenai alasan pencoretan Alfred Riedl oleh PSSI, Wailan menilai pemberhentian tersebut karena pengurus PSSI yang baru mempunyai selera sendiri.

"Saya kira ini hanya masalah selera pengurus, dan itu hal yang wajar. Kita tahu, di belakang Pak Djohar kan ada banyak mantan pemain yang sering memberi masukan. Mungkin mereka tidak punya selera dengan Riedl," ujarnya.

Wailan menandaskan, masalah kontrak antara Riedl dengan orang perorangan di PSSI seyogyanya tidak perlu menjadi alasan.

Pada kesempatan itu Wailan juga menandaskan Alfred Riedl tak perlu menggertak PSSI akan mengadukan persoalan pemecatannya ke FIFA.

Ia meminta kalangan sepakbola di Tanah Air tak usah membesar-besarkan masalah ini dan dia (Riedl) harus legowo meskipun diberhentikan pada saat masa kontraknya belum habis.

Guna menciptakan suasana Timnas menjadi lebih solid, lanjutnya, sebaiknya berikan dukungan dan konsentrasi penuh kepada Timnas.

"Kita harus belajar sportif. Kekisruhan PSSI sudah berlalu. Mari kita fokus saja ke persiapan SEA Games. Pelatih asal Inggris Peter White berhasil membenahi sepakbola Thailand, tapi toh akhirnya diberhentikan juga," ujarnya. (ANT132/I007/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011